Tentunya untuk mencapai titik tersebut, perusahaan asal China itu masih perlu melakukan pengembangan lebih lanjut.
Ditambah Huawei juga perlu mengamankan suplai komponen, khususnya baterai yang mumpuni untuk mobil listriknya.
Jika pengembangannya sudah selesai, mereka nantinya akan berhadapan dengan sesama perusahaan teknologi asal China, yakni Xiaomi.
Mengingat Xiaomi juga sedang mengembangkan mobil listrik buatannya untuk dipasarkan di masa mendatang.
Tidak tanggung-tanggung, Xiaomi sampai menggelontorkan dana sebesar 10 miliar Dolar Amerika Serikat atau sekitar RP 144,2 triliun untuk proyek ini.