"Mulai dari pemilik mengaku sudah melakukan kewajibannya, kendaraan tidak ada di tempat, hingga mengubah nopol kendaraan untuk menghilangkan identitas," bilangnya.
Jika debitur menghilangkan identitas dengan mengganti pelat nomor, jika kendaraan baru menurutnya sulit dideteksi di jalan.
"Karena semua kendaraan baru sama, kecuali kendaraan bekas yang milik ciri khusus misalnya ada stiker," katanya.
Biasanya yang dilakukan untuk mengetahui dimana kendaraan tersebut berada, pihaknya melakukan pengintaian secara seksama.
"Tongkrongin lokasi rumahnya, tanya tetangga terdekat. Ada saja info mengenai kendaraan itu yang sampai ke kami. Baru kami melakukan pelacakan lagi," sebut Fjr.
Selain oknum pemilik mobil leasing yang menunggak, yang kerap memalsukan nopol adalah kendaraan curian.
"Setelah dipetik, bikin pelat nomor baru. Biasanya dijual ke daerah," katanya.
Ia menjelaskan ciri-ciri kendaraan curian yang pelatnya dipalsukan.
Baca Juga: Kasus Salah Tilang Menggunakan Nopol HR-V DIpalsukan, Ini Kemungkinan Pelakunya
"Umumnya harga sangat murah. Misal Avanza G 2018 yang dijual di atas Rp 120 jutaan, bisa ditebus hanya Rp 30-40 juta," katanya.
Selain itu, pihak 'penjual' akan memberi pesan jika ingin perpanjang STNK melalui dirinya.