Langkah Epik Pemerintah Rwanda Ajak Ojek Masuk Era Elektrifikasi, Target Konversi 30 Ribu Motor Jadi Motor Listrik dalam Lima Tahun

Gayuh Satriyo Wibowo - Selasa, 15 Juni 2021 | 16:15 WIB

Pemerintah Rwanda genjot elektrifikasi dengan konversi motor ojek jadi motor listrik (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Keinginan untuk masuk ke era elektrifikasi kendaraan bermotor tak hanya cita-cita Indonesia saja.

Sebuah negara di Afrika Timur, Rwanda juga memiliki visi yang sama.

Jika langkah pemerintah Indonesia dengan memberikan insentif pajak untuk menarik minat pengguna kendaraan listrik, beda lagi dengan pemerintah Rwanda.

Melansir Newtimes.co.rw, pemerintah mengajak pengguna motor untuk mengkonversikan motornya menjadi motor listrik.

Baca Juga: Mini Klasik Konversi Teknologi Mobil Listrik Ini Ramah Di Kantong!

Newtimes.co.rw
Proses konversi motor jadi motor listrik di Rwanda
Program ini diprakarsai oleh Rwanda Environment Management Authority (REMA) yang menggandeng Rwandan Electric Mobility.

Sekadar informasi, Rwandan Electric Mobility merupakan perusahaan lokal Rwanda yang menspesialisasikan diri dalam konversi motor kombusi internal menjadi motor listrik.

Pemerintah memilih motor yang beroperasi sebagai moto-taxi alias ojek untuk mengikuti program ini.

Baca Juga: Terima Jadi, Segini Biaya Konversi Motor Matic Jadi Motor Listrik

Pasalnya tercatat lebih dari 46 ribu motor di negara tersebut terdaftar sebagai ojek.

Padahal jumlah motor yang teregistrasi hanya sekitar 100 ribuan.

Program inipun dimulai dan menyasar Kota Kigali yang merupakan Ibu Kota Rwanda sebagai target pertama.

Kota ini menjadi salah satu yang memiliki jumlah ojek motor terbanyak.

Baca Juga: Konversi Honda BeAT Jadi Motor Listrik, Ini Ubahan yang Dilakukan

Newtimes.co.rw
Deretan motor ojek yang sudah dikonversi menjadi motor listrik di Rwanda
Sekitar 26 ribu motor. Lebih dari separuh jumlah ojek motor secara nasional.

Direktur Jenderal REMA, Juliet Kabera mengatakan, syarat motor yang dapat mengikuti program ini paling tidak berumur tiga tahun atau melampaui emisi gas buang yang sudah ditetapkan.

"Langkah ini kami lakukan karena ojek merupakan bentuk alat transportasi yang vital di Rwanda yang juga sebagai sumber mata pencaharian para pengemudi ojek," kata dia.

Program ini pun mendapat sorotan dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga: Bengkel Konversi Motor Listrik Wajib Punya Sertifikasi, Ini Kata Petrikbike

Melalui United Nations Development Programme (UNDP) alias Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemerintah Rwanda menginisiasi program ini mulai 10 Juni 2021.

Biaya yang digelontorkan untuk mengkonversi motor di Kigali ini tak main-main.

Newtimes.co.rw
CEO Rwanda Electric Mobility, Donald Kabanda berboncengan dengan Jeanne d'Arc Mujawamariya, Menteri Lingkungan Hidup Rwanda saat menjajal motor listrik hasil konversi
Pihak REMA mengungkapkan biaya untuk proyek awal ini saja mencapai 150 juta Franc Rwanda atau sekitar Rp 2,1 miliar. (Kurs 1 Franc Rwanda = Rp 14,17 pada 15 Juni 2021)

Targetnya, dalam lima tahun ke depan pemerintah dapat mengkonversi 30 ribu motor menjadi motor listrik.