GridOto.com - Keinginan untuk masuk ke era elektrifikasi kendaraan bermotor tak hanya cita-cita Indonesia saja.
Sebuah negara di Afrika Timur, Rwanda juga memiliki visi yang sama.
Jika langkah pemerintah Indonesia dengan memberikan insentif pajak untuk menarik minat pengguna kendaraan listrik, beda lagi dengan pemerintah Rwanda.
Melansir Newtimes.co.rw, pemerintah mengajak pengguna motor untuk mengkonversikan motornya menjadi motor listrik.
Baca Juga: Mini Klasik Konversi Teknologi Mobil Listrik Ini Ramah Di Kantong!
Sekadar informasi, Rwandan Electric Mobility merupakan perusahaan lokal Rwanda yang menspesialisasikan diri dalam konversi motor kombusi internal menjadi motor listrik.
Pemerintah memilih motor yang beroperasi sebagai moto-taxi alias ojek untuk mengikuti program ini.
Baca Juga: Terima Jadi, Segini Biaya Konversi Motor Matic Jadi Motor Listrik
Pasalnya tercatat lebih dari 46 ribu motor di negara tersebut terdaftar sebagai ojek.
Padahal jumlah motor yang teregistrasi hanya sekitar 100 ribuan.
Program inipun dimulai dan menyasar Kota Kigali yang merupakan Ibu Kota Rwanda sebagai target pertama.
Kota ini menjadi salah satu yang memiliki jumlah ojek motor terbanyak.
Baca Juga: Konversi Honda BeAT Jadi Motor Listrik, Ini Ubahan yang Dilakukan
Direktur Jenderal REMA, Juliet Kabera mengatakan, syarat motor yang dapat mengikuti program ini paling tidak berumur tiga tahun atau melampaui emisi gas buang yang sudah ditetapkan.
"Langkah ini kami lakukan karena ojek merupakan bentuk alat transportasi yang vital di Rwanda yang juga sebagai sumber mata pencaharian para pengemudi ojek," kata dia.
Program ini pun mendapat sorotan dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga: Bengkel Konversi Motor Listrik Wajib Punya Sertifikasi, Ini Kata Petrikbike
Melalui United Nations Development Programme (UNDP) alias Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemerintah Rwanda menginisiasi program ini mulai 10 Juni 2021.
Biaya yang digelontorkan untuk mengkonversi motor di Kigali ini tak main-main.
Targetnya, dalam lima tahun ke depan pemerintah dapat mengkonversi 30 ribu motor menjadi motor listrik.