Pasalnya tercatat lebih dari 46 ribu motor di negara tersebut terdaftar sebagai ojek.
Padahal jumlah motor yang teregistrasi hanya sekitar 100 ribuan.
Program inipun dimulai dan menyasar Kota Kigali yang merupakan Ibu Kota Rwanda sebagai target pertama.
Kota ini menjadi salah satu yang memiliki jumlah ojek motor terbanyak.
Baca Juga: Konversi Honda BeAT Jadi Motor Listrik, Ini Ubahan yang Dilakukan
Direktur Jenderal REMA, Juliet Kabera mengatakan, syarat motor yang dapat mengikuti program ini paling tidak berumur tiga tahun atau melampaui emisi gas buang yang sudah ditetapkan.
"Langkah ini kami lakukan karena ojek merupakan bentuk alat transportasi yang vital di Rwanda yang juga sebagai sumber mata pencaharian para pengemudi ojek," kata dia.
Program ini pun mendapat sorotan dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga: Bengkel Konversi Motor Listrik Wajib Punya Sertifikasi, Ini Kata Petrikbike