Sosialisasi Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Sudah Dilakukan, Ada 22 Desa di Tabanan yang Terdampak, Ini Permintaan dari Pemerintah

Ruditya Yogi Wardana - Jumat, 11 Juni 2021 | 14:30 WIB

Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Tahap sosialisasi proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi, Bali masih terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait di sejumlah wilayah.

Salah satunya sosialisasi proyek jalan tol ini yang dilakukan di Kabupaten Tabanan, Bali pada Kamis (10/06/2021).

Melansir dari Tribun-bali.com, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan mengundang para pemilik lahan untuk membahas terkait proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi.

Pemilik lahan tersebut berasal dari 22 desa yang terdebar di tujuh kecamatan yang dilintasi proyek jalan tol ini.

Baca Juga: Sosialisasi Lahan Terdampak Tol Gilimanuk-Mengwi Hanya Dihadiri Beberapa Warga, Ini Penyebabnya...

Yaitu dari Desa Selabih, Desa Lalanglinggah, Desa Lumbung, Desa Bengkel Sari dan Desa Antosari di Kecamatan Selemadeg Barat.

Kemudian di Kecamatan Selemadeg ada Desa Bajera Utara dan Desa Selemadeg, pada Kecamatan Selemadeg Timur yakni Desa Megati, Desa Gadungan serta Desa Bantas.

Selanjutnya di Kecamatan Kerambitan yakni Desa Timpag, Desa Sembung Gede, Desa Kesiut dan Desa Batuaji.

Lalu di Kecamatan Penebel ada Desa Riang Gede dan pada Kecamatan Tabanan yakni Desa Wanasari, Desa Buahan serta Desa Tunjuk.

Terakhir di Kecamatan Marga yakni Desa Marga Dauh Puri, Desa Tegal Jadi, Desa Marga dan Desa Selanbawak.

Baca Juga: Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Akan Lewati 19 Desa di Tabanan, DPRD Minta Jangan Sampai Timbul Masalah Baru

Dari pertemuan tersebut, Pemkab Tabanan pun mewanti-wanti para pemilik lahan terdampak agar tidak terburu-buru menjual tanahnya karena dikhawatirkan adanya calo.

Jadi, para pemilik lahan diharuskan menunggu proses penetapan lokasi atau penlok yang dilakukan oleh pemerintah dinyatakan selesai.

Tidak hanya itu, Pemkab Tabanan juga meminta kepala desa dan camat setempat untuk memberikan pamaham yang benar terkait proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi kepada masyarakat.

"Tentunya yang kami harapkan adalah pembangunan ini berjalan lancar dan tidak ada hambatan," kata Sekda Tabanan, I Gede Susila, dikutip GridOto.com dari Tribun-bali.com, Kamis (10/06/2021).

Baca Juga: Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Terus Belanjut, Masih Ada Keresahan di Tengah Masyarakat

I Gede Suslia menegaskan, masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan arahan dari pemerintah terkait penjualan tanah untuk kepentingan proyek.

Hal tersebut dilakukan agar masyarakat terhindar dari calo-calo nakal yang berusaha memanfaatkan momen.

"Sosialisasi ini penting dan wajib dihadiri oleh pemilik lahan terdampak langsung, agar tidak salah informasi dan salah jalan. Saya tegaskan di sini jangan coba-coba bermain terkait masalah pembebasan lahan. Akan kami kawal terus," lanjutnya.

Ia berharap masyarakat nantinya tidak mudah menelan mentah-mentah informasi yang didapatkannya.

Baca Juga: Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Dikebut, Tim P2T Dibentuk untuk Percepat Pembebasan Lahan

Mengingat, informasi yang didapatkan bisa saja menyesatkan dan menimbulkan masalah di masa mendatang.

"Ini untuk kepentingan kita semua. Pemerintah tentunya telah mempertimbangkan sesuatu dengan kondisi standar yang tidak akan merugikan masyarakat," pungkas I Gede Suslia.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Sosialisasi Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi, Masyarakat Tabanan Diimbau Tak Jual Lahan ke Calo.