GridOto.com - Sosialisasi penempatan lokasi (penlok) Tol Gilimanuk-Mengwi sudah digelar di Kantor Bupati Jembrana, Bali beberapa waktu lalu.
Sosialisasi pun berlanjut dan dilakukan di beberapa kecamatan yang lahannya terdampak Tol Gilimanuk-Mengwi.
Salah satunya berlangsung di Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo pada Selasa (08/06/2021).
Namun pada kesempatan tersebut warga yang datang justru jauh dari target yang ditentukan.
Melansir Tribun-Bali.com, warga yang seharusnya datang dengan undangan adalah 191 orang.
Tapi kenyataannya yang datang pada saat sosialisasi hanya 97 orang terdiri dari warga Desa Mendoyo Dauh Tukad dan Poh Santen.
Ketidakhadiran warga dalam sosialisasi lahan terdampak Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini tentu bukan tanpa alasan.
Perbekel Desa Mendoyo Dauh Tukad, I Gusti Putu Eka Edyana menjelaskan, penyebab warga tidak hadir ini dikarenakan ada masalah teknis.
"Masalahnya karena salah nama dan banyak yang tidak dapat undangan," ucap I Gusti Putu Eka Edyana, Selasa (08/06).
Baca Juga: Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Terus Belanjut, Masih Ada Keresahan di Tengah Masyarakat
Eka menjelaskan, sebagian besar warga yang tidak datang dalam sosialisasi ini adalah pemilik lahan terdampak jalan tol.
Ada juga warga yang melapor bahwa tanah yang sebelumnya dimiliki sudah berpindah tangan atau berganti pemilik.
"Itu jadi salah satu kendala kami. Lahan sudah dijual, dan pemiliknya tinggal di kota lain," lanjutnya.
Selain itu, pemilik lahan juga tidak diketahui secara jelas data dan alamat tempat tinggalnya.
Baca Juga: Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Dikebut, Tim P2T Dibentuk untuk Percepat Pembebasan Lahan
I Gusti Agung Kade Sulta Gunadi Putra selaku Perbekel Desa Pohsanten mengaku menjumpai kejadian serupa di daerahnya.
"Hampir sama semua masalahnya, yaitu mengenai status pemilik tanah," imbuh I Gusti Agung Kade Sulta Gunadi Putra.
Hal itu juga diakui oleh Camat Pekutatan, I Wayan Yudana saat memerinci data kehadiran warga saat sosialisasi.
"Dari data yang terkumpul, warga yang datang tidak full 100 persen," terang I Wayan Yudana.
Baca Juga: Realisasi Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Masih Berlanjut, Begini Perinciannya
Ia berpendapat, persoalan itu memang hampir terjadi pada semua desa yang terdampak pembangunan jalan tol.
"Lebih baik dilakukan pendataan secara detail. Ketika ada peninjauan di lapangan bisa melibatkan perangkat desa atau pemilik lahan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Separuh Warga Pemilik Lahan yang Diundang dalam Sosialisasi Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Tak Hadir