Bisa begitu karena stok mereka habis, ditambah kapasitas produksi juga masih sedikit, belum maksimal.
Selain itu pabrikan juga tidak bisa dengan tiba-tiba meningkatkan produksinya begitu saja.
Ada rantai produksi yang sempat terputus dari hulu, sehingga bahan baku pun jadi ikut berkurang.
Akibat pabrik mobil stop/mengurangi produksi, otomatis beberapa layer penyedia komponen di bawahnya juga ikut stop atau mengurangi produksi.
Akibat permintaan berkurang, suplai bahan baku dari tambang juga ikut menyesuaikan, bahkan sampai berhenti.
Makanya jika tiba-tiba dipaksa harus produksi dalam jumlah besar enggak akan bisa cepat, butuh waktu untuk melakukannya. Maka terjadilah antrian itu.
Lantas bagaimana kelanjutan PPnBM berikutnya yang cuma dipotong 50%. Apakah mampu tetap menaikkan penjualan mobil nasional?
Secara terbuka beberapa pabrikan mengakui akan lebih sulit untuk berjualan karena potongan PPnBM-nya jadi 50%.
Tetapi mereka tetap optimis bisa menjual mobil dengan lebih baik.