Secara terpisah, Kepala BPN Klaten, Agung Taufik Hidayat menjelaskan sedikit terkait maksud dari kedatangan para kepala desa ke Kantor BPN.
"Siang hari ini (Kamis, 03/06/2021) kami kedatangan sejumlah kepala desa dan warga. Mereka ingin kejelasan tim appraisal terkait penggantian tanah secara global dan warga mintanya harga tanaman dihitung satuan," papar Agung.
Ia melanjutkan, dirinya akan menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan mengundang tim appraisal untuk memberikan penjelasan lebih detail.
"Kami akan tindak lanjuti dan unang tim appraisal terkait data tanaman dan besaran ganti rugi agar masyarakat bisa lebih mengerti," jelas Agung.
Baca Juga: Bakal Terdampak Jalan Tol Yogyakarta-Solo, Rektor Universitas Amikom Yogyakarta: Ini Menguntungkan
Agung juga menyebutkan, untuk Desa Demakijo, Desa Joho, Desa Karangduren dan sekitarnya memang belum dijadwalkan untuk adanya musyawarah membahas uang ganti rugi lahan terdampak.
"Kami bekerja secara urutan dan tidak loncat-loncat jadi tunggu saja. Kami target akhir 2021 selesai dan desa tersebut akan kami mulai (pembebasan lahannya) segera," bebernya.
Kepala BPN Klaten ini mengapresisasi kedatangan kepala desa beserta warga ke Kantor BPN Klaten untuk meminta klarifikasi.
"Kehadiran masyarakat memberikan feedback dan evaluasi bagi kami dan kami akan koordinasi dengan tim appraisal agar pengadaan tanah untuj proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di Klaten berjalan lancar," pungkas Agung.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kabar Terbaru Proyek Tol Yogyakarta-Solo dan Trase Tol Yogyakarta-Bandara YIA.