Dan menurutnya wajar bahwa psikis sebagian besar pembalap akan terpengaruh dengan kabar tersebut.
"Kepalanya mengalami gegar otak besar. Itu adalah salah satu kabar dan kabar lainnya adalah saat aku tahu bahwa dia sudah meninggal. Itu sangat sulit termasuk ke pembalap muda lainnya. Tapi apa yang bisa kita lakukan?," lanjut pembalap asal Tavullia ini.
"Kau harus mencoba tetap berkonsentrasi penuh. Ketika kau di motor, tidak konsentrasi akan jadi bahaya. Jadi kau harus tetap sama dan terus berpikir soal balapan, meskipun itu sulit," jelasnya.
Menurut Rossi level keselamatan di MotoGP saat ini sudah sangat menunjang.
Masalahnya insiden yang dialami Dupasquier sulit dihindarkan, mirip dengan kejadian yang dialami Marco Simoncelli dan Shoya Tomizawa.
"Masalah dalam balap motor adalah fakta bahwa kau crash dan tetap berada di trek, ada beberapa orang yang datang. Kau tidak melaju sendirian, tapi saat balapan kau bersama-sama dengan banyak orang," sambungnya.
"Bahkan di Moto3 kau tetap melaju bersama-sama dengan 20 pembalap selama 22 lap. Kupikir ini masalah yang sulit untuk diperbaiki," tegasnya.