GridOto.com - Meninggalnya Jason Duspaquier usai kecelakaan saat kualifikasi Moto3 membuat duka mendalam bagi di paddock pada gelaran MotoGP Italia 2021.
Kabar duka tersebut baru keluar sehari setelah crash, usai balapan Moto3 dan jelang dimulainya balapan kelas Moto2 hari Minggu (30/5).
Para pembalap Moto2 sebagian besar belum tahu karena kabar keluar saat sudah sangat dekat dengan balapan.
Sedangkan para pembalap MotoGP menjalani balapan dengan tahu bahwa Jason Dupasquier meninggal.
Beberapa di antaranya tidak sepakat balapan tetap digelar karena ada pembalap meninggal.
Francesco Bagnaia dan Danilo Petrucci misalnya, yang mencium adanya aroma diskriminasi soal meninggalnya Jason Dupasquier.
"Aku meminta untuk membatalkan balapan. Ini tak benar bagiku. Jika itu terjadi ke pembalap MotoGP maka balapan takkan digelar. Aku tak senang dengan keputusan tetap balapan setelah ada berita seperti ini," kata Francesco Bagnaia dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Ini bukan karena aku crash saat balapan. Aku hanya memikirkannya, keluarganya. Kita kehilangan pembalap berusia 19 tahun. Ini sulit diterima dan sulit menerima keputusan untuk tetap balapan," tegas pembalap tim Ducati Lenovo ini.
Hal yang sama diutarakan oleh pembalap tim Tech3 KTM Factory Racing, Danilo Petrucci.
"Benar-benar balapan sulit, bukan dari sisi kompetisi tapi dari sisi kemanusiaan. Dalam pikiranku aku tak benar-benar bisa membersihkannya. Aku hanya berpikir bahwa kami tetap balapan di trek yang sama di mana sekitar 24 jam lalu ada pembalap crash lalu meninggal," ungkap PetruX.
Bahkan Petrucci kesal kesannya MotoGP agak menutupi bagaimana kondisi sebenarnya dari Dupasquier.
"Sejak kemarin kami paham situasinya serius. Tapi jelas tidak ada orang yang ingin memberikan informasi yang benar. Tapi kami tahu situasinya. Jika terjadi pada pembalap MotoGP, apakah akan tetap dilanjutkan seperti ini?," imbuhnya.
"Maksudku ini tentu berbeda karena dia pembalap Moto3, apakah dia tidak begitu penting? Bagiku tidak seperti itu. Tak ada orang yang mengajak adanya meeting dengan kami untuk membatalkan balapannya. tak ada," tegasnya.
Petrucci malah merasa dirinya sendiri jahat karena tetap melakukan balapan dalam kondisi seperti itu.