Jadi, ketika mengetahui adanya penuruan jarak tempuh yang signifikan setelah mendapatkan update software pada 2019, ia pun merasa dicurangi.
Selain penuruan performa baterai, kecepatan pengisian daya untuk Model S dan X lawas di stasiun khusus milik Tesla seperti disunat setelah adanya update software di 2019.
Alhasil, para pemilik kedua model mobil listrik Tesla itu mau tidak mau harus menunggu lebih lama agar baterainya bisa terisi penuh.
Menurut pihak Tesla, hal-hal tersebut terjadi lantaran perusahaannya berusaha untuk menjaga dan meningkatkan umur baterai dari Model S dan X lawas.
Baca Juga: Petarung UFC Ini Layangkan Protes ke Tesla Setelah Menangkan Laga, Ada Masalah Apa?
Meski demikian, para pemilik Tesla Model S dan X lawas tetap melayangkan tuntutan kepada pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat ini.
Jika Tesla tidak mengajukan banding dan pengadilan memenangkan tuntutan penggugat, maka dipastikan 30 pemilik Model S dan X lawas akan mendapatkan uang kompensasi sebesar 136.000 Krona Norwegia atau sekitar Rp 233,3 juta (kurs 1 Krona Norwegia = RP 1.715, 28 Mei 2021).