GridOto.com - Daihatsu Rocky varian teratas sudah dilengkapi fitur Advanced Safety Assist (ASA).
Kami berkesempatan untuk mencoba fitur tersebut di Test Course R&D Center (Research and Development) PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Karawang, Jawa Barat.
Sebetulnya secanggih apa ASA yang ada di Daihatsu Rocky?
Di Daihatsu Rocky terdapat 6 fitur yang terintegrasi ASA. Berbeda dengan Toyota Raize yang kedapatan tambahan Adaptive Cruise Control dan Blind Spot Monitoring.
Di dalam lintasan, kami mencoba fitur Lane Departure Warning dan Lane Departure Prevention.
Dengan mengandalkan kamera stereo yang ada di kaca depan, mobil akan membaca marka jalan.
Baca Juga: Evolusi Daihatsu New Global Architecture di Rocky Punya 3 Pilar Utama
Begitu mobil sedikit melenceng, maka pertama fitur Lane Departure Warning akan memberi peringatan bunyi dan juga indikator di panel instrumen.
Begitu pengemudi tidak merespons, maka fitur Lane Departure Prevention kan memberi feedback dan mengembalikan mobil ke lajur yang benar.
Selanjutnya kami juga mencoba fitur Pre-Collision Warning dan Pre-Collision Braking.
Fitur ini bisa bekerja dengan rentang kecepatan antara 4-120 km/jam.
Pengetesannya, Rocky dihadapkan dengan sebuah dummy. Mobil dijalankan dengan kecepatan 20 km/jam.
Awalnya fitur Pre-Collision Warning memberikan peringatan berupa bunyi dan indikator di panel instrumen.
Tapi karena memang sedang tes jadi kami abaikan peringantan itu, dan fitur Pre-Collision Braking langsung bekerja dengan menghentikan mobil.
Jarak berhenti antara mobil dan dummy tidak lebih dari 1 meter.
Baca Juga: Daihatsu Rocky Diajak Climbing Test, Salah Satu Ujian Mesin Turbo Baru
Saat kecepatan ditambah sekitar 25 km/jam, jarak berhentinya jadi lebih jauh lagi.
Lalu di tempat yang sama kami juga mencoba fitur Pedal Misoperation Control. Begitu dihadapkan dengan objek padat meski transmisi sudah di D dan pedal gas diinjak, namun mobil tetap tidak mau melaju.
Namun yang perlu diingat, fitur-fitur tersebut tugasnya hanya membantu. Tanggung jawab tetap ada di pengemudi.
Selain itu, ada kemungkinan juga kamera tidak bisa membaca objek.
Audi Tarantini, R&D-Testing Department Head PT ADM menyebutkan kalau sifat kamera seperti mata.
"Bila kamera terhalang kotoran atau kena cahaya yang silau, bisa saja fitur tidak berfungsi," paparnya.