GridOto.com - Karburator pada umumnya bisa disetting kering atau basah.
Settingan karburator kering menandakan sedikitnya volume bahan bakar yang masuk ke ruang bakar jika dibandingkan dengan udara.
Begitu juga sebaliknya, setinggan karburator basah artinya volume udara lebih sedikit dari bahan bakar yang masuk ke ruang bakar.
Supaya maksimal, settingan karburator sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan di ruang bakar.
Baca Juga: Selain Kran Bensin Bocor, Ini Beberapa Penyebab Karburator Motor Banjir
Jika settingan karburator terlalu basah, berikut gejala yang bisa kalian rasakan.
"Kalau setinggan karburator terlalu basah, motor akankeluar asap tipis sekali dari knalpot," buka Ferry Kurniawan selaku pemilik Garasi Gue 31, bengkel spesialis restorasi Honda Astrea Grand kepada GridOto.
Asap tipis yang keluar dari knalpot bukan berasal dari oli mesin yang terbakar.
"Asapnya bukan bau seperti oli mesin yang terbakar, melainkan bau bahan bakar," kata Ferry.
Baca Juga: Jangan Salah Beli, Ini Bedanya Koil Motor Injeksi dan Karburator
"Kalau ada gejala seperti coba stel ulang karburator kembali," tambahnya saat ditemui di Jalan H. Suhaemi, Kalisari, Jakarta Timur.
Hal Senada juga dikatakan Kepala Mekanik AHASS Depok.
"Jika settingan karburator terlalu basah dari knalpot biasanya keluar asap atau ngebul tipis," kata Syamsudin yang dikutip GridOto dari Kompas.com.
"Asap hitam tipis dan sedikit berbau itu dihasilkan dari bensin atau bahan bakar yang ikut terbakar," tambahnya.
Baca Juga: Jangan Salah Beli, Ini Bedanya Koil Motor Injeksi dan Karburator
Kalau knalpot mengeluarkan asap berwarna putih biasanya hal itu berasal dari oli mesin yang ikut terbakar di ruang bakar.
Selain mengeluarkan asap hitam, settingan karburator terlalu basah membuat konsumsi bahan bakar motor jadi boros.
"Sudah pasti, kalau settingan karburator terlalu basah membuat konsumsi bahan bakar jadi boros," tutur Ferry.
Jadi, settingan karburator terlalu basah bisa dikenali dari beberapa gejala di atas.