Krisis Semikonduktor, Toyota Tutup Sementara Tiga Jalur Produksi di Dua Pabriknya di Jepang

Ruditya Yogi Wardana - Kamis, 20 Mei 2021 | 10:20 WIB

Toyota Motor Corporation juga terkena dampak krisis semikonduktor yang terjadi di seluruh dunia. (Ruditya Yogi Wardana - )

Selain Toyota, pabrikan asal Jepang lainnya, seperti Honda Motor Company juga dibuat merana dengan krisis semikonduktor.

Honda memperkirakan laba yang didapatkannya hanya sebesar 660 miliar Yen atau sekitar Rp 87 triliun selama ada krisis semikonduktor di 2021 (kurs 1 Yen = Rp 131, 20 Mei 2021).

Angka ini rendah jika dibandingkan dengan hasil analisis SmartEstimate, yang memperkirakan Honda bisa meraup keuntungan sebesar 791,7 miliar Yen atau sekitar Rp 104,4 triliun.

Selain itu, sebanyak 100.000 unit mobil buatan pabrikan asal Jepang ini juga terdampak krisis semikonduktor.

Baca Juga: Krisis Semikonduktor Ternyata Bikin Honda Lumayan Merana, Kenapa Bisa Begitu?

Ditambah adanya insiden kebakaran pada pabrik produsen semikonduktor milik Reneasa Electronic Corporation di Jepang juga membuat Honda semakin merana.

Keadaan juga diperburuk dengan insiden pemadaman listrik di Texas, Amerika Serikat yang membuat produksi part semikonduktor harus tersendat.