GridOto.com - Selain ada di Indonesia Yamaha MT-15 juga mengaspal di belahan bumi lain, yakni di Eropa.
Dilihat sekilas desain Yamaha MT-15 versi Eropa atau di sana disebut Yamaha MT-125, memang mirip dengan versi Indonesia.
Tapi sesungguhnya banyak part milik Yamaha MT-125 yang lebih advance dari MT-15.
Perlu diingat ya, kalau Yamaha MT-125 di Eropa ini dikembangkan dari basis Yamaha R125, di mana ia beda hampir di semua elemen mulai desain hingga fitur dengan R15 di Asia.
Kembali ke MT-125, jadi apa membuatnya lebih 'keren' dari Yamaha MT-15?
Pertama, perhatikan sokbreker depannya.
Sama-sama menganut jenis upside down, Yamaha MT-125 punya diameter 41 mm, sementara milik MT-15 diameternya cuma 37 mm.
Selain secara kinerja jelas beda, secara look juga membuat MT-125 lebih padat.
Kemudian masih di bagian kaki-kaki, letak piringan cakram MT-125 berada di sisi kiri.
Piringan cakram itu juga 'ditemani' oleh kaliper bertipe radial, beda dengan versi MT-15 yang kalipernya bertipe axial.
Baca Juga: Tampang Baru Yamaha MT-15 versi 2021, Makin Sporty!
Buat yang belum tahu, kaliper tipe radial ini banyak dipakai oleh moge-moge sport.
Perbedaan yang paling terlihat adalah pada posisi pemasangan kalipernya.
Pada tipe radial, kaliper dibaut dengan arah ke depan, sementara kaliper axial dibaut dengan cara menyamping.
Dengan dibaut yang mengarah ke depan, kaliper radial jadi punya konstruksi yang lebih rigid sehingga lebih kuat dalam melakukan pengereman.
Perbedaan lain rem radial dan axial terdapat juga pada master remnya.
Pada master rem axial, selongsong master rem tidak searah dengan gerakan handle rem (perpendicular).
Baca Juga: Yamaha MT-15 Punya Warna Baru di Thailand, Anak Thailook Suka Enggak Nih Sama Tampilannya?
Sedangkan master rem radial punya selongsong master yang searah (paralel) dengan dengan gerakan handle rem.
Konstruksi tekan langsung seperti radial, punya keuntungan pada feel dan feedback pengereman yang lebih baik dari rem axial.
Perbedaan lainnya dari Yamaha MT-125 dan Yamaha MT-15 ada di desain peleknya.
Sama-sama menganut pelek dengan bentuk huruf Y, jumlah palang di Yamaha MT-125 ada enam palang, sementara MT-15 cuma ada lima.
Satu-satunya hal yang bisa dibanggakan dari Yamaha MT-15 mungkin hanya mesinnya yang 155 cc.
Sebagai motor sport yang beredar di Eropa, kubikasi mesin MT-125 memang lebih kecil yakni cuma 125 cc.
Itu karena di Eropa ada penggolongan penggunaan SIM yang di bagi jadi beberapa kelas.
Di Eropa tak ada kelas 150 cc berdasarkan penggolongan itu, melainkan dari 50 cc ke 125 cc, kemudian 125 cc ke 300 cc, dan 300 cc ke atas.
Untuk mengakomodir konsumen Yamaha MT-125 yang rata-rata hanya mengantongi SIM golongan 50 cc hingga 125 cc, makanya mesin motor-motor yang jika di Indonesia masuk kelas 150 cc, di Eropa jadi 125 cc.
Tak cuma MT-125 kok, contoh lain Suzuki GSX-R150 di Indonesia di Eropa juga beredar dengan mesin 125 cc dan dilabeli dengan Suzuki GSX-R125.
Di sisi lain motor-motor 250 cc di Indonesia jika di Eropa mesinnya bengkak jadi 300 cc, contohnya ada Yamaha R3 atau XMAX 300, di mana dua motor itu bermesin 250 cc di Indonesia.
Baca Juga: GridOto Award 2020: Yamaha MT-15 Pertahankan Gelar Sport 150 Naked Terbaik
Kembali ke mesin MT-125, meski ia cuma 125 cc, tapi mesinnya sudah dilengkapi VVA dan berpendingin cairan.
Power yang bisa dihasilkan mesinitu adalah sebesar 14,75 dk dengan torsi 11,5 Nm.
Gimana lumayan juga kan?