Selain itu, dipasang pula throttle body berukuran 42 mm agar udara yang masuk semakin lancar.
“Merek XTR, aslinya 40 mm di-reamer lagi, murah meriah kenceng, hahaa… Ini juga baru nyoba, karena sebelumnya pake 36 mm, trus coba 40 mm. Trus coba 42 mm eh ternyata enak, padahal tadinya takut ngook,” rinci pria yang bengkelnya berlokasi di Jl. Raden Inten II No.131a, Duren Sawit, Jaktim ini.
Kemudian Rully juga menggeser posisi mesin lebih mundur untuk meminimalisir kemungkinan wheelie atau njengat.
“Engine mounting custom, dibuat mundur 10 cm. Tujuannya biar saat start lebih mulus, eh ternyata masih njengat juga. Karena emang powernya kuat, bodi kecil, dan rasio masih terlalu ringan,” ceritanya kepada OTOMOTIF.
Baca Juga: Vespa Sprint Racing, Mesin Jadi 198cc, Bodi Candy Blue Jadi Manis
Untuk kaki-kaki, ada ubahan berupa pemakaian pelek depan berdiameter 10 inci dengan tromol kustom.
“Tromol dan pelek bikin di GScooter Jogja. Tadinya pakai 11 inci, tapi ternyata masih tinggi. Akhirnya coba ring 10 inci. Total bobot pelek dan tromol cuma 1,4 kg,” jelas Rully.
Beres dengan sektor mesin dan kaki-kaki, bodi-bodinya pun ikut kena rombak agar lebih aman dan layak untuk bertanding, seperti melucuti semua part yang tak lagi dibutuhkan agar bobot semakin ringan.
Hasilnya dari Vespa LX ini pun tak sia-sia, Jhon PK sang joki mampu meraih waktu 8,289 detik dan jadi juara di event Bodisa Drag Bike 201 M (10-11/4).
Baca Juga: Bukan Mau ke Kondangan, Vespa 946 Dimodif Jadi Pakai Baju Batik