Pabrik Sedang Kewalahan, Bagaimana Cara Toyota Meminimalkan Inden Raize?

Naufal Shafly - Jumat, 30 April 2021 | 20:50 WIB

Ilustrasi. Toyota Raize 1.000 cc Turbo (Naufal Shafly - )

GridOto.com - PT Toyota-Astra Motor (TAM) akhirnya resmi meluncurkan Raize sebagai SUV terbarunya di Indonesia, pada Jumat (30/4/2021).

Berbeda dari pasar Jepang, Toyota Raize yang diluncurkan di Indonesia memiliki dua pilihan mesin, yakni 1.000 cc Turbo dan 1.200 cc Naturally Aspirated (N/A).

Namun dengan alasan strategi marketing, Toyota baru akan memasarkan Raize bermesin 1.200 cc di Indonesia pada semester dua tahun ini.

Sedangkan untuk Raize bermesin 1.000 cc turbo, kini tersedia di seluruh jaringan dealer Toyota dan sudah bisa dipesan oleh konsumen Tanah Air.

Baca Juga: Toyota Raize Besutan Kuhl Racing, Tampil Agresif Pancarkan Aura Balap

Akan tetapi, masih banyak yang khawatir mengenai pasokan Toyota Raize 1.0 turbo tidak mampu memenuhi permintaan konsumen.

Mengingat saat ini pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang memproduksi Raize dan Rocky, sedang kewalahan memenuhi inden beberapa model yang mendapat insentif PPnBM, macam Toyota Rush dan Daihatsu Terios.

F. Yosi/OTOMOTIF
Mesin 1.000 cc Turbo Toyota Raize

Lantas, apakah Toyota sudah mempersiapkan strategi untuk meminimalisir terjadinya inden mengular pada Raize di Indonesia?

"Kami mencoba lah, kalau janji susah. Karena janji ini tergantung demand (permintaan)," ucap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing TAM saat konferensi pers virtual, Jumat (30/4/2021).

Baca Juga: Toyota Raize Diklaim Punya Prospek Cerah, Segini Target Penjualan dan Segmentasi Pasarnya di Indonesia

Menurut Anton, pihaknya telah melakukan beberapa skenario perhitungan untuk meminimalisir terjadinya penumpukan pemesanan.

"Kami sudah coba memperkirakan, sudah coba menghitung, tapi kalau memang ternyata demand melebihi, pasti kami akan meminta ke pihak produksi, juga untuk membantu kami dengan menambah produksi," lanjutnya.

Anton menjelaskan, Compact SUV pesaing Nissan Magnite dan KIA Sonet ini ditargetkan laku sekitar 2.000 unit per bulannya.

"Jumlah produksi itu kami coba mempersiapkan. Jadi persiapannya sudah cukup lama, kami ada ancang-ancang sebelumnya mengenai produksi dan volume. Jadi mudah-mudahan tetap memenuhi kebutuhan konsumen," jelasnya.

Baca Juga: Toyota Cuma Luncurkan Raize 1.000 cc Turbo di Indonesia, Kenapa Versi 1.200 cc Belum Dipasarkan?

Sebagai informasi, Toyota Raize dibanderol mulai Rp 219,9 juta untuk varian 1.0 G (M/T) sampai Rp 263,7 juta untuk tipe tertingginya yakni 1.0 Turbo GR Sport TSS.

"Harga tersebut merupakan harga PPnBM 0 persen, yang berarti akan berlaku sampai Mei 2021," ucap Anton.