Menurut Anton, pihaknya telah melakukan beberapa skenario perhitungan untuk meminimalisir terjadinya penumpukan pemesanan.
"Kami sudah coba memperkirakan, sudah coba menghitung, tapi kalau memang ternyata demand melebihi, pasti kami akan meminta ke pihak produksi, juga untuk membantu kami dengan menambah produksi," lanjutnya.
Anton menjelaskan, Compact SUV pesaing Nissan Magnite dan KIA Sonet ini ditargetkan laku sekitar 2.000 unit per bulannya.
"Jumlah produksi itu kami coba mempersiapkan. Jadi persiapannya sudah cukup lama, kami ada ancang-ancang sebelumnya mengenai produksi dan volume. Jadi mudah-mudahan tetap memenuhi kebutuhan konsumen," jelasnya.
Baca Juga: Toyota Cuma Luncurkan Raize 1.000 cc Turbo di Indonesia, Kenapa Versi 1.200 cc Belum Dipasarkan?
Sebagai informasi, Toyota Raize dibanderol mulai Rp 219,9 juta untuk varian 1.0 G (M/T) sampai Rp 263,7 juta untuk tipe tertingginya yakni 1.0 Turbo GR Sport TSS.
"Harga tersebut merupakan harga PPnBM 0 persen, yang berarti akan berlaku sampai Mei 2021," ucap Anton.