Baca Juga: Sukses Ungguli Tesla di China, Wuling Hong Guang Mini EV Kini Rilis Versi Barunya, Harga Enggak Sampai Rp 100 Juta
"Kami mulai mengembangkan bus low entry dengan body monokok, sudah dicoba untuk jarak jauh Jakarta-Surabaya pulang pergi tanpa ada kendala dan masalah teknis," tuturnya.
Sebagai informasi, PT MAB adalah prinsipal merek, yang merancang sendiri bus paling sesuai dengan kebutuhan dan peraturan Indonesia.
PT MAB juga memilih dan menentukan sendiri komponen dan pemasoknya.
Perakitannya dilakukan oleh PT Karoseri Anak Bangsa (KAB), anak perusahaan MAB yang memiliki basis produksi di Demak, Jawa Tengah.
Baca Juga: Begini Bentuk BEV Konsep Toyota bZ4X, Bodi Mirip Lexus LX dengan Setir Seperti Pesawat Tempur
Saat ini, komponen lokal menyumbang 35 persen kebutuhan produksi bus listrik MAB, sedangkan 65 persen lainnya masih ekspor.
Sejumlah komponen lokal bus listrik MAB di antaranya adalah karoseri, kursi, kaca, pintu, hingga pelek.
Adapun baterai, e-motor, transmisi, controller, dan axle masih didatangkan dari pemasok luar negeri.
PT MAB memiliki bus listrik tipe 12 meter, dengan dua varian, yakni low entry MD12-E, dan hi-dec MD12-E NF yang memenuhi spesifikasi bus rapid transit (BRT).