"Efeknya sedikit sekali bahan bakar yang tidak terbakar, sehingga tenaga motor lebih terasa dan konsumsi bahan bakar jadi lebih irit," jelas Erwin yang pernah bekerja di dealer resmi Bajaj ini.
Menurut Erwin, penggunaan dua busi pada Bajaj Pulsar 180 DTS-i punya kekurangan.
"Karena api yang dihasilkan busi semakin banyak dan besar, membuat ruang bakar jadi panas, apalagi ditambah cuaca sebagian besar wilayah di Indonesia panas," jelas Erwin.
"Efeknya membuat oli mesin jadi cepat menguap, apalagi Bajaj Pulsar 180 DTS-i ini enggak ada oil cooler, banyak yang turun mesin akibat oli mesin habis karena menguap," tutup pria yang asli dari Tasikmalaya ini.
Selain Bajaj Pulsar 180, Bajaj Pulsar 200 , Bajaj Pulsar 135LS dan Bajaj Pulsar 220F juga pakai teknologi DTS-i.