Edi menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sangat mengharapkan adanya jalan tol yang mempermudah akses transportasi ke Bengkulu.
Dengan begitu perekonomian Bengkulu bisa semakin bertumbuh dan maju di masa mendatang.
Perlu diketahui, DPUPR Kota Lubuklinggau, Sumsel sempat melakukan pembentukan tim pembebasan lahan terdampak proyek jalan tol Lubuklinggau-Bengkulu beberapa waktu lalu.
Langkah tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti surat pendelegasian dari Gubernur Sumsel, Herman Deru ke Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau terkait dokumen penetapan lokasi (penlok) jalan tol Lubuklinggau-Bengkulu.
Baca Juga: Pengerjaan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 Dikebut demi Dibuka saat Lebaran 2021
"Lokasi sudah ada, sekarang kami tengah persiapkan pembentukan tim dalam membantu proses pembebasan lahan," kata Kepala DPUPR Kota Lubuklinggau, Acmat Asril Asri.
Asril melanjutkan, pembebasan lahan terdampak proyek jalan tol diusahakan bisa selesai pada 2021.
"Sekarang proses persiapan. Jadi dalam tahun ini (2021) pembebasan lahan. Jika tidak terkendala awal atau akhir tahun (2021) dijadwalkan konstruksi bisa berjalan," jelasnya.
Ia menuturkan, sistem pengerjaan jalan tol ini juga tidak perlu menunggu pembebasan lahan selesai terlebih dahulu.
Baca Juga: Alasan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Ganti Nama Jadi Tol MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed
"Berapa Km (lahan) selesai (dibebeashkan) langsung bangun. Nanti terus demikian langsung konstruksi. Karena dikhawatirkan jika menunggu (pembebasan lahan selesai) takut terlambat," beber Asril.
Terkait luas lahan terdampak, Asril menyebut ada sebanyak 124 hektare lahan yang digunakan dengan fokus wilayah di Lubuklinggau Selatan dan Lubuklinggau Timur.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ini Penampakan Terkini Pembangunan Tol Lubuklinggau-Bengkulu.