GridOto.com - Seluruh mobil pasti menggunakan filter bahan bakar, baik bensin atau diesel.
Buat mobil diesel, filter bahan bakar bertugas untuk menyaring endapan yang ada di BBM.
Filter bahan bakar diesel ini pada interval tertentu harus dilakukan penggantian.
Bila tidak maka potensi kerusakan pada injektor atau terganggunya kinerja mesin bisa terjadi.
Setidaknya ada 3 alasan kenapa filter mesin diesel harus diganti rutin.
Baca Juga: Boost Turbo Mesin Diesel Terlalu Tinggi, Ini Efek Negatif Pada Mobil
1. Kandungan Sulfur
Penggunaan bahan bakar yang kurang baik membuat filter bahan bakar mesin diesel akan cepat kotor.
Sebagai contoh, bahan bakar Pertamina Dex dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm lebih baik dibanding Solar yang kandungan sulfurnya mencapai 3.500 ppm.
"Kandungan sulfur yang tinggi menjadi penyebab cepat kotornya filter bahan bakar," buka Loviess dari bengkel Dutama Diesel spesialis perbaikan injektor mesin diesel.
Bila menunjukkan gejala mesin bermasalah seperti asap hitam terlalu pekat pada knalpot, cek kondisi filter bahan bakar.
Berbeda dengan bahan bakar diesel dengan kandungan sulfur rendah, filter bahan bakar enggak cepat kotor.
Baca Juga: Biaya Uji Emisi Isuzu Panther di Bengkel Resmi, di Jakarta Lebih Murah
2. Injektor Tersumbat
Teknologi mesin diesel yang canggih seperti common rail mengharuskan bahan bakar yang bersih dari segala kotoran.
Injektor mesin diesel common rail dibuat sangat presisi.
"Bahan bakar yang menuju injektor itu harus bersih dari segala kotoran atau kandungan sulfur," jelas pria yang bengkelnya di Jl. Sultan Agung, Bekasi.
Peran filter bahan bakar penting dalam menyaring kotoran.
Untuk itu, penggantian filter harus dilakukan rutin.
Baca Juga: Isuzu Panther Enggak Lolos Uji Emisi, Ini Perbaikan di Bengkel Resmi
Mobil dengan performa mesin baik salah satunya ditunjang dengan penggantian filter bahan bakar secara rutin.
Dengan rutin mengganti filter bahan bakar diesel maka gejala mesin brebet atau susah hidup akan terhindari.
"Idealnya, penggantian filter bahan bakar diesel dilakukan setiap 10.000 kilometer sekali," bebernya.
Kondisi mobil diesel yang sehat membuat tenaga mesin stabil dan gas buang yang dihasilkan juga tidak terlalu pekat.