Gridoto.com - Ada banyak tes yang dilakukan pabrik untuk menguji keamanan dan kekuatan helm yang dibuat.
Pasti diantara kalian ada yang penasaran juga, sebenarnya tes apa saja yang dilakukan pada helm sebelum dijual secara bebas.
Endin Nasrudin, General Manager Cargloss Helmet kasih penjelasan soal pengujian helm yang dilakukan di Cargloss.
"Jadi pengujiannya itu mengikuti standar yang berlaku. Untuk Cargloss ikuti tiga regulasi yang berlaku yakni SNI 1811:2007, JIS 8133:2007 dan ECE:2002," yakin Endin.
Baca Juga: Ingat! Inilah Jenis-jenis Kendaraan yang Dilarang Mudik Lebaran
Untuk proses pengujian yang dilakukan sendiri ada 5 macam yang masing-masing mengukur hal yang berbeda.
1. Tracking Poin
Untuk menentukan titik yang diuji ini dilakukan dengan mesin khusus yang akan menandai 4 titik yang diuji.
Baca Juga: Awas Ada Helm Cargloss Palsu di Pasaran! Begini Cara Membedakannya
2. G-Shock Test
Dalam standar pengetesan yang berlaku, saat dibenturkan dengan benda tumpul, hasil pengujiannya tidak boleh menunjukan angka lebih dari 300 G.
3. Penetration Test
Baca Juga: Bisa Enggak Sih Cek Helm Berkualitas Hanya Dengan Menyentuh Bahannya?
Helm yang bagus tentunya tidak boleh pecah, retak atau bermasalah lain saat dibenturkan dengan benda tajam ini.
Selain dilihat fisiknya, terdapat juga sensor di mesin yang akan membaca seberapa bagus helm yang dites dalam menahan benturan benda tajam.
4. Chainstrap Test
Saat diuji dengan cara ditarik pakai mesin khusus, tali pengikat helm tidak boleh melar lebih dari 32 mm agar bisa lolos pengujian.
Jika tali putus atau copot otomatis helm itu gagal uji dan tidak layak dijual.
5. Roll Of Test
Jadi, mesin khusus yang digunakan akan mengetes kekuatan helm bertahan di kepala saat diguncangkan, saat tes helm tidak boleh lepas dari kepala buatan di mesin.
Jika lepas atau terjadi masalah pada pengikatnya, berarti helm tidak lolos uji dan tidak layak dipasarkan.
Nah, itu tadi gambaran singkat tentang 5 metode pengetesan yang dilakukan pabrikan untuk melihat kekuatan dan keamanan helm.