Ternyata Ini Yang Dilakukan Pabrik Saat Menguji Keamanan dan Kekuatan Helm

Mohammad Nurul Hidayah - Jumat, 9 April 2021 | 14:40 WIB

Ilustrasi tes helm (Mohammad Nurul Hidayah - )

Gridoto.com - Ada banyak tes yang dilakukan pabrik untuk menguji keamanan dan kekuatan helm yang dibuat.

Pasti diantara kalian ada yang penasaran juga, sebenarnya tes apa saja yang dilakukan pada helm sebelum dijual secara bebas.

Endin Nasrudin, General Manager Cargloss Helmet kasih penjelasan soal pengujian helm yang dilakukan di Cargloss.

"Jadi pengujiannya itu mengikuti standar yang berlaku. Untuk Cargloss ikuti tiga regulasi yang berlaku yakni SNI 1811:2007, JIS 8133:2007 dan ECE:2002," yakin Endin.

Baca Juga: Ingat! Inilah Jenis-jenis Kendaraan yang Dilarang Mudik Lebaran

Untuk proses pengujian yang dilakukan sendiri ada 5 macam yang masing-masing mengukur hal yang berbeda.

1. Tracking Poin

Istimewa
Tracking Point
Untuk langkah yang pertama ini hanya menentukan titik-titik bagian helm yang akan dilakukan pengujian.

Untuk menentukan titik yang diuji ini dilakukan dengan mesin khusus yang akan menandai 4 titik yang diuji.

Baca Juga: Awas Ada Helm Cargloss Palsu di Pasaran! Begini Cara Membedakannya

2. G-Shock Test

Istimewa
G-Shock Test helm Cargloss
Ini adalah pengujian untuk melihat daya tahan helm saat dibenturkan dengan benda tumpul yang dijatuhkan dari mesin khusus.

Dalam standar pengetesan yang berlaku, saat dibenturkan dengan benda tumpul, hasil pengujiannya tidak boleh menunjukan angka lebih dari 300 G.

3. Penetration Test

Istimewa
Penetration Test
Untuk penetration test sebenarnya hampir sama dengan G-Shock Test, namun kali ini yang dibenturkan ke helm adalah benda tajam.

Baca Juga: Bisa Enggak Sih Cek Helm Berkualitas Hanya Dengan Menyentuh Bahannya?

Helm yang bagus tentunya tidak boleh pecah, retak atau bermasalah lain saat dibenturkan dengan benda tajam ini.

Selain dilihat fisiknya, terdapat juga sensor di mesin yang akan membaca seberapa bagus helm yang dites dalam menahan benturan benda tajam.

4. Chainstrap Test

Istimewa
Chainstrap Test
Chainstrap test ini juga menggunakan mesin khusus untuk menguji kekuatan tali pengikat di helm.

Saat diuji dengan cara ditarik pakai mesin khusus, tali pengikat helm tidak boleh melar lebih dari 32 mm agar bisa lolos pengujian.

Jika tali putus atau copot otomatis helm itu gagal uji dan tidak layak dijual.

Baca Juga: Helm Sampai Hancur, Ini Penyebab Pembalap 'Tim Indonesia' Thomas Luthi Cium Aspal di Moto2 Doha 2021, Padahal Sisa 8 Lap Lagi!

5. Roll Of Test

Istimewa
Roll Of Test helm
Tes terakhir yang dilakukan ada Roll Of Test yang juga menguji efektifitas tali dagu dalam menahan posisi helm.

Jadi, mesin khusus yang digunakan akan mengetes kekuatan helm bertahan di kepala saat diguncangkan, saat tes helm tidak boleh lepas dari kepala buatan di mesin.

Jika lepas atau terjadi masalah pada pengikatnya, berarti helm tidak lolos uji dan tidak layak dipasarkan.

Nah, itu tadi gambaran singkat tentang 5 metode pengetesan yang dilakukan pabrikan untuk melihat kekuatan dan keamanan helm.