Polisi Gencarkan Razia Knalpot Brong, Produsen Knalpot Racing WRC, Corse Project dan AHRS Kasih Tanggapan Begini

Tim GridOto - Senin, 22 Maret 2021 | 18:30 WIB

Polisi kembali gencarkan razia knalpot brong, produsen knalpot racing WRC, Corse Project, dan AHRS kasih tanggapan begini. (Tim GridOto - )

GridOto.com - Pihak Kepolisian tengah gencar melakukan razia knalpot racing atau brong yang tidak sesuai standar di berbagai wilayah hukum Indonesia, termasuk DKI Jakarta.

Razia tersebut digelar, lantaran suara yang dihasilkan motor dengan knalpot brong dinilai terlalu bising dan mengganggu ketertiban serta kenyamanan berlalu lintas.

Bahkan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Fahri Siregar, mengatakan pihaknya akan menilang motor dengan knalpot apapun yang dianggap melanggar batas kebisingan.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Kembali Razia Knalpot Brong di Wilayah Sudirman-Thamrin. Motor Turut Disita

"Knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan knalpot bising juga sama. Jadi kalau bising itu kan karena suaranya," kata Fahri kepada GridOto.com, Sabtu (20/3/2021).

"Sementara kalau knalpot racing itu tidak sesuai spesifikasinya, jadi keduanya bisa ditilang," sambung AKBP Fahri.

Hal tersebut lantas menuai tanggapan dari beberapa produsen knalpot racing Tanah Air seperti WRC, Corse Project dan AHRS.

Aziz
Knalpot standart digantikan knalpot racing dari WRC

Yulia Setiawan, selaku Owner Wawan Racing Concept (WRC), mengatakan kalau pemasukannya berkurang cukup drastis akibat gencarnya razia knalpot brong yang dilakukan kepolisian.

"Pemasukan berkurang hampir 50 persen, banyak yang tadinya pesan malah enggak jadi karena ada razia knalpot racing," ujar pria yang akrab disapa Wawan itu saat dihubungi GridOto.com, Minggu (21/3/2021). 

Baca Juga: Razia Knalpot Kembali Ramai, Ini Batas Kebisingan yang Diperbolehkan

Untuk menanggulangi hal tersebut, Wawan berencana untuk membuat custom knalpot dengan suara yang lebih senyap layaknya standar pabrikan.

"Sebenarnya saya mau melakukan riset ukuran knalpot untuk yang standar, jadi modelnya standar bersuara halus tidak brong atau mber lagi," katanya.

Hal serupa juga diutarakan oleh Hendry, Owner Corse Project, yang mengatakan bahwa pihaknya akan mencoba merancang knalpot dengan suara yang lebih senyap.

"Sekarang kami sedang memikirkan bagaimana caranya knalpot (buatan kami) ini menarik dari segi estetika bentuk dan suaranya lebih silent (senyap) dari knalpot brong dengan tambahan catalytic converter," kata Hendry kepada GridOto.com, Senin (22/3/2021). 

Baca Juga: Ingat! Selain Kawasan Monas, Wilayah Ini Bakal Jadi Pemburuan Knalpot Bising

Corse Project Indonesia
Knalpot corse project GP corse v2

Hendry mengungkapkan, gencarnya razia knalpot brong oleh pihak kepolisian membuatnya urung meluncurkan beberapa model knalpot terbaru dari Corse Project.

Tujuannya untuk memastikan knalpot mereka tetap menarik bagi konsumen dengan mengandalkan segi estetika saja.

“Mustahil menggabungkan power dan senyap. Jika konsumen mintanya power, otomatis mereka akan memilih knalpot free flow alias knalpot brong," ujar Hendry.

“Tapi untuk saat ini, kami akan ikuti apa yang jadi aturan pemerintah saja,” imbuhnya. 

Baca Juga: Biar Enggak Lupa, Ingat Lagi Hukuman Pakai Knalpot Brong di Jalan

Hal serupa diungkapkan oleh Asep Hendro, mantan pembalap road race yang juga Owner produsen apparel dan part aftermarket motor kenamaan AHRS.

Namun, ia tidak memungkiri bahwa tidak sedikit produsen knalpot lokal yang belum tahu atau mengerti tentang keberadaan peraturan tersebut.

“Bukan mau mengucilkan, tapi banyak produsen knalpot pinggir jalan yang belum tahu aturan,” ujar Asep saat ditemui GridOto.com di Subang, Jawa Barat (21/3/2021).

“Mereka membuat knalpot yang betul-betul berisik, karena memang tidak ikut aturan dan akhirnya mengganggu ketertiban masyarakat,” imbuhnya.

Baca Juga: Nggak Ada Kompromi, Knalpot Racing Atau Bukan Kalau Bising Pasti Ditilang Polisi

Ia mengungkapkan, pihaknya beserta para produsen knalpot racing berskala besar berencana untuk melakukan koordinasi dan membuat suatu asosiasi.

Nantinya, asosiasi tersebut akan membahas kemungkinan adanya sistem dan peraturan mengenai legalisasi untuk knalpot racing kepada pemerintah.

Salim/GridOto.com
Knalpot racing AHRS.

“Kebetulan ketua IMI pusat yaitu bapak Bambang Soesatyo juga merupakan ketua MPR, harapannya beliau bisa membantu mengarahkan dan menjembatani kami dengan pemerintah,” ucap Asep.

“Kalau kami bisa legalisasi sesuai aturan pemerintah dengan panduan dari IMI dan standarisasi yang jelas, merangkul para produsen knalpot agar semua bisa ikut aturan pasti akan lebih mudah,” imbuhnya.

“Kalau dibiarkan seperti sekarang dan produsen serta penjual knalpot akhirnya mati, wah, puluhan ribu lapangan kerja hilang,” ujar pria yang kerap dijuluki ‘Juragan’ itu.