Mau Pergi Liburan? Hindari Waktu Perjalanan di Malam Hari, Pakar Safety Beberkan Dampak Negatifnya

Harun Rasyid - Jumat, 12 Maret 2021 | 20:05 WIB

Ilustrasi berkendara saat malam hari (Harun Rasyid - )

"Jalan yang sepi dan udara yang dingin dapat membuat ngantuk dan mudah bosan. Kebutuhan tubuh di waktu tersebut harusnya memang buat istirahat. Jadi anggapan berkendara lebih baik saat malam hari itu enggak benar," ungkapnya.

"Berkendara saat malam juga lebih bahaya dibanding pagi atau siang hari, belum lagi faktor cuaca dan mood berkendara yang membosankan bisa membuat pengendara cepat letih," lanjutnya.

Dok Otomotif
Ilustrasi pengendara mobil yang kelelahan


Namun, melakukan perjalanan saat larut malam bisa saja karena si pengendara tak ada pilihan lain semisal faktor pekerjaan.

Hal ini, dialami oleh sebagian profesi seperti sopir pribadi, sopir bus, sopir ekspedisi dan sebagainya.

Baca Juga: Street Manners: Sering Mengemudi di Malam Hari? Lakukan Ini Supaya Konsentrasi Tetap Terjaga

"Dalam anjuran safety riding usahakan memang berkendara pagi atau siang hari. Kalau tidak bisa, usahakan berangkat tidak lebih dari jam 7 malam jika ke luar kota," ucap Jusri. 

Ia menyampaikan, perjalanan saat malam hari akan lebih aman jika pengendara beristirahat di waktu yang tepat.

GridOto.com
Ilustrasi berkendara di pagi hari lebih aman dibanding malam.


"Untuk sopir yang memang bekerja di malam hari harus istirahat atau tidur selama 15 sampai 30 menit atau power nap setiap dua jam perjalanan," jelas Jusri.

Oleh karena itu, pengendara harus segera berhenti di tempat istirahat yang aman jika badan mulai terasa letih.

Baca Juga: Truk Trailer Angkut Besi 53 Ton Nyangkut di Tengah Kampung, Sopir: Malam Hari Jalanan Terasa Lebar, Paginya Kok Jadi Sempit