"Kadang sulit menemukan keseimbangan antara kecepatan dan risiko Itulah kau mengeluarkan 90% kemampuanmu sekarang dan nanti, itulah kenapa kami melakukan tes. Aku harus tetap tenang, aku sudah crash 2 kali. Aku merusak motor dalam kecepatan tinggi. Alex sudah crash beberapa kali juga, Lucio Cecchinello tidak tersenyum lagi," jelasnya.
Nakagami sendiri merasa bersalah karena banyak crash yang dialaminya.
Baca Juga: Cuma P13 pada Hari Ketiga Tes Pramusim MotoGP 2021 di Qatar, Valentino Rossi Girang Banget
"Crash itu aneh karena grip lintasan sangat baik. Kompon ban depan asimetris yang rumit, 70% ban di kiri medium, sisanya di sebelah kanan soft. Ketika aku pindah dari kiri ke kanan, aku tidak merasakan bannya. Aku jatuh tepat saat menapakkan sisi lain ban dalam posisi miring," kata Nakagami.
"Kemudian kami memilih ban depan dan belakang soft, feelingnya lebih bagus. Stefan Bradl dan Alex Marquez juga crash. Terlalu banyak yang jatuh. Dengan ban soft, sulit melakukan long run. Setelah 7-8 lap, grip ban belakang turun drastis, itu yang sulit," jelasnya.
Sedangkan Alex Marquez mengaku kecewa dengan awal musim ini.
"Jika kau melalui rute yang sama dalam beberapa hari ini, mudah untuk melakukan kesalahan. Aku masih harus banyak belajar, tim sekarang lebih terbuka dengan ideku," kata adik Marc Marquez ini.
"Aku sudah lebih dewasa dari tahun lalu, meskipun beberapa orang aku masih kekanak-kanakan. Benar aku masih kecil, tapi aku sudah bekerja secara profesional," jelasnya.