Keahlian itu didapatkan dari melihat para orang dewasa yang mengatasi motornya. Selepas itu dia praktikan dan bisa.
"Di mesin karbu ada kabel tinggal cabut saja nanti air keluar semua. Setelah air habis baru kami nyalakan," bebernya.
Dari jasa yang ditawarkan itu, lanjut dia, para pemilik motor memberikan uang sekedarnya. Mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 tergantung kebaikan masing-masing pemilik motor.
Mayoritas yang menggunakan jasa mereka adalah perempuan yang kebanyakan tidak terlalu mengerti soal motornya.
"Kalau ga ngasih kami ga minta. Pokoknya seikhlasnya saja. Niatnya kan bantu. Tapi selalu aja ada yang ngasih," terangnya.
Menurutnya, dari menawarkan jasa itu setiap hari mampu kantongi uang Rp 150 ribu. Dia bagi dengan kelompoknya sebanyak empat orang.
Baca Juga: Mobil Listrik Rentan Korsleting Saat Hujan atau Banjir? Simak Dulu Ini
Mereka mangkal di kawasan langganan banjir Muktiharjo Raya mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.00.
"Rata-rata dapat segitu. Paling sepi dapat Rp 50 ribu," jelasnya.
Sementara itu, pengendara motor, Lisa mengatakan, sangat terbantu dengan jasa anak-anak di Muktiharjo tersebut.
Pasalnya ketika motor mogok tak bisa mengatasinya.
"Tadi mogok pas di tengah banjir. Mereka sigap bantu dorong. Lalu mereka bantu atasi motor hingga nyala kembali," terangnya.
Dia mengaku, memberikan uang juga sangat ikhlas karena tak seberapa dengan jasa yang mereka tawarkan.
"Mereka rela basah semua belum lagi kalau gatal-gatal akibat lama di air banjir. Jadi tadi saya beri agak lebih biar buat jajan," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jasa Hidupkan Motor Mogok karena Banjir di Semarang Laris Manis, Tri Kantongi Rp 150 Ribu Perhari