Ogah Ambruk dan Dilupakan, Asosiasi Bus Ceritakan Perjuangan Pengusaha Bus Saat Pandemi Covid-19 Sepanjang Tahun

Harun Rasyid - Selasa, 2 Februari 2021 | 19:45 WIB

Ilustrasi bus di terminal (Harun Rasyid - )

Baca Juga: Pemerintah Kembali Sediakan Bus Gratis di Sekitar Stasiun KRL, Catat Waktu dan Lokasi Keberangkatannya

"Setelah bus mulai beroperasi, kami melakukan cara untuk mencegah virus menyebar di dalam bus mulai dari pengaturan konfigurasi seat, membuat pembatas antar penumpang. Selain itu kami menyematkan alat Air Purifier yang mendisinfeksi atau membuat udara yang masuk ke kabin dari AC jadi lebih sehat," tuturnya.

Sani memaparkan, cara kreatif di bidang digital juga dilakukan agar para pelanggannya tidak melupakan bus sebagai salah satu transportasi yang dikenal punya banyak penggemar di Tanah Air.

"Usaha tadi membuahkan hasil positif agar penumpang nyaman dari segi psikologis dan klinis. Di sisi lain, gebrakan yang mengingatkan masyarakat agar tidak lupa dengan bus juga kami lakoni dengan membuat channel Youtube demi mengedukasi dan meyakinkan masyarakat dalam hal pelayanan di era pandemi," terangnya.

Istimewa
Ilustrasi instalasi air purifier dan disinfectan di dalam bis


Sani berharap, cara-cara tersebut mendapatkan dorongan lebih dari para pemangku kebijakan agar pihaknya tetap terus bertahan.

"Ini semua dilakukan agar pelayanan ke masyarakat terus semakin baik dan bisnis terus berjalan. Walau dari Januari ini bus AKAP mulai ramai lagi, tapi bus Pariwisata belum. Di sini kami berharap pemerintah bisa terus mendukung kami, memberi sikap yang jelas dan satu suara antara pusat dan daerah agar kami bertahan dan eksis sebagai pelayan masyarakat," tutupnya.