Baca Juga: Sergio Perez Perkuat Tim Red Bull, Bisa Hentikan Dominasi Tim Mercedes?
“Mercedes bisa memilih pembalap terbaik selain Lewis di F1, tapi Toto tidak akan menginginkan hal itu,” ujar pria yang tim F1 miliknya identik dengan warna kuning itu.
“Ia (Toto) baru saja memperbanyak sahamnya di tim Mercedes dan membawa INEOS sebagai sepertiga pemegang saham, ia tidak akan mau dipusingkan dengan pembalap baru juga,” tandasnya.
Salah satu hal yang kuat beredar sebagai alasan Hamilton masih enggan menandatangani kontrak baru dengan tim Mercedes adalah masalah gaji.
Tapi mengingat tim Mercedes memiliki advertising value (nilai iklan yang bisa didapatkan pengiklan) kumulatif sebesar nyaris 4 miliar Poundsterling (setara Rp 77 triliun dengan kurs 1 Poundsterling = 19.366 Rupiah per 27/1/2021) dari hak siar yang mereka dapatkan dari F1TV, Jordan merasa hal tersebut seharusnya tidak jadi masalah.
Baca Juga: Max Verstappen Ungkap Alasan Pierre Gasly Gagal di Tim Red Bull Racing
“Keuntungan dari hak siar yang didapatkan tim F1 Mercedes adalah hasil dari kemenangan Juara Dunia Pembalap dan Konstruktor F1, bukankah sebagian dari keuntungan tersebut sebaiknya menjadi milik Hamilton?” ucap Jordan.
Ia merasa, Lewis Hamilton adalah bagian penting dari kesuksesan dan keuntungan yang diraup oleh tim F1 Mercedes sekaligus ‘muka’ dari skuat yang bermarkas di Brackley, Inggris tersebut.
“Tidak sedikit yang bilang bahwa Hamilton dibayar terlalu banyak, dan mungkin mereka benar,” ucap Jordan.
“Tapi ia adalah pembalap yang berkesempatan memecahkan rekor 7 Juara Dunia F1 milik Michael Schumacher, dan dulu banyak orang yang mengatakan rekor tersebut tidak dapat dipecahkan,” pungkasnya.