GridOto.com - Meskipun sudah mulai menunjukkan geliatnya, era kendaraan listrik di Indonesia masih sangat belia.
Oleh karena itu, tidak heran jika masih banyak salah persepsi mengenai berbagai aspek dari kendaraan listrik di Indonesia.
Salah satunya adalah tentang penghitungan biaya isi ulang daya baterai alias charging baterai mobil dan motor listrik.
Hal tersebut diungkapkan Irvan Yuniardi selaku Sales and After Sales Manager PT Moove Motor Asia selaku authorised dealer NIU, merek motor listrik asal China, di Indonesia.
Baca Juga: Tempat Isi Baterai Mobil Listrik Makin Banyak Lho, Dari Jakarta Sampai Bali
Ia mengatakan, tidak sedikit konsumen yang menghitung perkiraan biaya charging kendaraan listrik hanya berdasarkan kapasitas baterai.
“Mungkin karena disamakan dengan kendaraan berbahan bakar minyak. Padahal perhitungan tadi kurang tepat untuk kendaraan listrik,” ujarnya kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Ia pun memberikan rumus penghitungan perkiraan biaya charging kendaraan listrik, terutama jika berencana untuk charging di rumah.
“Rumusnya mengalikan 220, karena daya listrik yang dipasok PLN semuanya memiliki tegangan 220 volt, dengan ampere maksimal yang dapat disuplai charger kendaraan listrik itu sendiri,” jelas pria yang ambil jurusan Teknik Elektro saat masih kuliah itu.
Baca Juga: Total Cost of Ownership Motor Listrik NIU NQi Sport Selama Setahun, Cuma Sepersepuluh Harga Jualnya!
Sebagai contoh, charger motor listrik NIU NQi Sport memiliki input daya maksimal 3,5 ampere, maka didapat angka 770 watt.
Sedangkan charger bawaan mobil listrik Hyundai Kona Electric memiliki input daya maksimal 12 ampere, maka didapat angka 2.640 watt.
“Harus memperhitungkan charger, karena listrik yang disuplai oleh PLN punya arus AC yang diubah oleh charger menjadi arus DC agar bisa disimpan oleh baterai,” imbuhnya.
Angka tersebut kemudian dikalikan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang daya baterai hingga penuh.
Baca Juga: Gak Perlu Takut Susah Ngecas, Mobil Listrik Hyundai Sudah Ada Alat Ini
Karena NIU NQi Sport membutuhkan waktu 6 jam untuk mengisi baterai berkapasitas 26 AH miliknya hingga penuh, 770 watt tadi pun dikalikan 6 sehingga didapatkan angka 4.620 atau 4,62 KwH.
Sedangkan Hyundai Kona Electric diperkirakan membutuhkan waktu charging selama 19 jam menggunakan listrik rumah, sehingga didapatkan angka 50.160 atau 50,16 KwH.
Setelah itu, tinggal dikalikan dengan tarif per-KwH dari PLN yaitu Rp 1.444,7 untuk DKI Jakarta.
Hasilnya, diketahui biaya yang dibutuhkan untuk charging baterai NIU NQi Sport hingga penuh adalah 6.674 Rupiah.
Sedangkan pengguna Hyundai Kona Electric harus merogoh kocek sedalam 72.431 Rupiah untuk mengisi ulang baterai berkapasitas 39,2 kWh yang diusungnya hingga penuh.