GridOto.com - Selain mendongkrak tampilan dan meningkatkan privasi, kaca film mobil yang memiliki beragam varian warna turut mempengaruhi kenyamanan mengemudi di dalam kabin.
Hal ini karena kaca film berfungsi sebagai perangkat yang dapat meredam hawa panas di dalam kabin akibat pancaran sinar matahari.
Akan tetapi, masih ada saja pemilik mobil yang mengganggap kaca film dengan intensitas kegelapan tinggi akan lebih baik dalam menangkal panas matahari.
Padahal menurut Arief Hidayat, selaku CEO PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group), cara memilih kaca film mobil berkualitas dapat dilihat dari kemampuan menolak panasnya.
Baca Juga: Pasang Lapisan Kaca Film di Visor Helm, Air Hujan Ogah Nempel
"Saat membeli kaca film, dasarnya pasti ingin agar kabin tidak panas. Jadi pertama cek infrared rejection-nya dengan bertanya kaca film ini berapa Mil. Sebab infrared inilah yang sebenarnya mampu menangkal panas," buka Arief saat konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.
Ia menyebut, pemilik mobil jangan sampai tergoda dengan keterangan kaca film yang mampu menangkal sinar Ultra Violet (UV) secara total.
"Jangan tanya tingkat menolak sinar UV-nya, karena rata-rata merek mengklaim bisa menangkal sinar UV hampir 100 persen. Sebab persentase UV light rejection cuma janji manis produsen agar produknya dinilai mampu menangkal panas," sebut Arief.
Baca Juga: Pasang Kaca Film Tahan Kaca Mobil Pecah, Perlu Perawatan Khusus?
Arief berpendapat, para penjual kaca film mobil sebaiknya memiliki peralatan yang dapat membuktikan kadar masuknya sinar inframerah ke dalam kabin.
"Harusnya penjual punya alat test untuk melihat berapa persen sinar inframerah yang ditangkal kaca film. Jika kelihatan hasilnya cuma mampu misalnya 70 persen dan ekspektasinya di atas itu ya jangan dibeli, atau siap-siap terima risiko 30 persen masuknya sinar tersebut ke kabin," terang Arief.
Ia menuturkan, pemilik mobil juga bisa melakukan cara lain untuk membuktikan kualitas kaca film incarannya.
"Konsumen bisa melihat dan rasakan dengan tangan ketebalan dari kaca film tersebut, kalau yang tipis tentu kurang baik kualitasnya," sebut bos produk aftermarket merek Wealthy tersebut.
Baca Juga: Kaca Film ICE-µ Rikeguard, Ada Teknologi Antivirus dan Antibakteri, Harga Rp 2 Jutaan!
Arief menambahkan, sebaiknya hindari membeli kaca film yang mengandung metal, karena dapat mengganggu komunikasi dari perangkat elektronik.
"Biasanya lapisan film yang mengandung metalizing teksturnya sangat kaku, itu teknologinya jadul seperti kaca film 20 tahun lalu. Jadi cari kaca film yang mengandung nano ceramic karena tidak mengganggu sinyal komunikasi," ungkapnya.
Berikutnya, Arief menyarankan agar konsumen selalu mengutamakan kualitas kaca film ketimbang kadar gelap atau terangnya.
"Anggapan semakin gelap kaca film membuat kabin semakin sejuk juga salah. Jangankan yang gelap, kalau kaca film yang terang serta tidak berkualitas saja visibilitasnya jelek tentu akan bahaya buat mengemudi terutama pas malam hari," tutupnya.