Baca Juga: Ditinggal Alfa Romeo, Tim Sauber Akan Merapat ke Renault di F1 2022?
Teknik ini benar-benar teknik yang dikuasai pembalap.
Berhasil tidaknya teknik ini ya dari skill sang pembalap, lebih bersifat manual alias bukan faktor elektronik.
Teknik ini memang berbahaya karena bisa bikin pembalap mengalami high side crash saat mencoba berakselerasi lagi.
Bayangkan, ban belakang lagi sliding, tiba-tiba betot gas, kalau tekniknya tidak benar ya crash dong.
Baca Juga: Nikmati Masa Cuti Panjang, Andrea Dovizioso Optimis Bisa Raih Gelar Juara Dunia Suatu Saat Nanti
Sementara di zaman sekarang, perangkat pengereman motor dengan perangkat elektronik sudah sangat canggih.
Engine brake-nya lebih canggih, ada juga kontrol traksi (traction control), dan banyak fitur lainnya yang mengontrol penuh putaran ban belakang.
Hal itulah yang membuat teknik power slide sulit bisa dipakai lagi sekarang.
Yang pasti elektronik ini membuat peluang high side crash menjadi tipis karena pembalap akan jarang melakukan power slide secara sengaja atau tidak sengaja.
Baca Juga: Sergio Perez Memulai Hari Pertamanya Sebagai Pembalap Tim Red Bull Racing
Sekarang rem depan lebih banyak digunakan.
Ketika hard braking, ban belakang motor MotoGP zaman sekarang jarang mengalami sliding, tapi ban belakang akan terangkat sebelum masuk tikungan.
Sudah jelas belum?