Sejak pertama diperkenalkan wartawan akhir tahun 2003 dan diulas di sejumlah media nasional, respon terhadap Xeniavanza tinggi.
Tahun pertama (2004) saja sudah bisa laku terjual hingga 65 ribu unit lebih, terus meningkat hingga kini.
Bahkan, "Segmen Avanza melebihi kuota Toyota Kijang Innova pada 2006," ungkap Widyawati.
'Merakyatnya' Xeniavanza di Indonesia jelas membuat tingkat kepercayaan tinggi.
Baca Juga: Otojadul: Daftar Harga Mobil di Tahun 1992 Termurah Cuma Rp 13 Jutaan, Harga Honda Estilo Berapa Ya?
Semakin banyak yang pakai, makin bertambah pula keyakinan, begitulah kiranya anggapan masyarakat.
Apalagi, ya itu tadi dukungan nama besar Toyota dan Daihatsu.
"Dalam perubahan atau improvement, kami enggak pernah mengindahkan target konsumen itu tadi. Kami sangat konsen ke value for money," timpal Widyawati.
Rio menambahkan, Xeniavanza diminati karena mesin yang terkenal irit, mudah perawatan, spare part mudah, harga terjangkau sesuai dan faktor komplain kecil.
Nyatanya, komplain paling krusial perihal suspensi yang kurang nyaman (ajrut-ajrutan) sempat dikeluhkan saat pertama kali muncul, namun agaknya tak membuat orang berpaling. Tetep aja dibeli!
Bahkan hingga sekarang generasi terbaru dari dua MPV ini masih menggunakan basis yang sama dengan versi awal mereka dirilis.
Tentunya dengan ubahan improvisasi yang terus dilakukan seiring perkembangan zaman ya.