Baca Juga: Wuih, 90 Persen Penjualan Suzuki Sepanjang 2020 Merupakan Produk Buatan Lokal
Di antaranya percepatan distribusi vaksin, kebijakan kesehatan yang komprehensif, stimulus fiskal untuk mendorong daya beli, kebijakan moneter yang bersifat akomodatif, reformasi struktural yang mendukung pemulihan ekonomi, dan kerja sama internasional untuk penanganan pandemi.
“Terdapat tiga faktor utama yang akan menentukan berhasil atau tidaknya akselerasi pertumbuhan ekonomi pada 2021, yaitu daya beli rumah tangga yang akan kita dorong melalui berbagai bantuan sosial; percepatan reformasi investasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja, reformasi anggaran, dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI); dan surplus neraca perdagangan melalui pemulihan harga komoditas,” ungkap Airlangga.
Guru Besar Penyakit Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, memberikan sudut pandang lain mengenai penanggulangan pandemi Covid-19 melalui perspektif ilmu pengetahuan kesehatan.
Menurutnya, menanggulangi pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang besar karena proses ilmu pengetahuan dalam mengidentifikasi masalah dan menghadirkan solusi masih berlangsung hingga saat ini.
Baca Juga: Dilanda Pandemi Covid-19, Penjualan Astra Peugeot Sepanjang 2020 Catatkan Hasil Positif
Hal ini membuat informasi terkait virus Covid-19 serta kebijakan publik terlihat tidak konsisten sehingga menghadirkan kebingungan di tengah masyarakat.
Hal ini tidak bisa dihindari karena usia virus Covid-19 yang jauh lebih muda dibandingkan dengan jenis virus lainnya.
“PSBB merupakan tindakan yang tepat; tidak hanya untuk mengurangi dampak kesehatan yang tidak diinginkan, tetapi juga membeli lead time yang berfungsi sebagai waktu yang dapat dilakukan oleh ilmuwan untuk mengeksplorasi berbagai temuan terkait virus Covid-19 agar solusi yang dihadirkan dapat lebih tepat guna dan tepat sasaran” ujar Tjandra.
Menurut Tjandra, cara yang terbaik untuk dilakukan hari ini bagi seluruh masyarakat adalah menerapkan hidup sehat dan protokol kesehatan yang ketat.