GridOto.com - Manusia pada dasarnya memiliki sifat yang beragam, mulai dari pendiam, periang hingga pemarah atau biasa disebut temperamen.
Namun saat mengendarai kendaraan di jalan, ada saja ulah pengendara lain yang bisa memancing emosi sehingga gaya berkendara yang tadinya santai berubah menjadi kebut-kebutan.
Berkaca dari kasus tersebut, apakah pengendara yang memiliki sifat temperamen identik dengan gaya mengemudi agresif seperti kebut-kebutan di jalan?
Fenny Junita M.Psi, Psikolog dari Praktik Mandiri di Jakarta Pusat mengatakan, gaya mengemudi agresif memang tidak bisa terlepas dari timbulnya perasaan emosi.
Baca Juga: Jangan Kebut-kebutan di Jalan, Begini Dampaknya Kalau Tulang Sudah Patah
"Perilaku ngebut di jalan itu termasuk kategori agressive driving. Secara umum penyebabnya karena pengendara sedang emosi dan ada tekanan emosional, seperti buru-buru atau karena si pengendara suka kebut-kebutan buat mencari sensasi hingga adrenalin," ujar Fenny saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.
Fenny mengungkapkan, sifat temperamen manusia juga berkaitan dengan faktor usia dan kematangan emosional seseorang.
"Semakin tinggi kematangan emosi seseorang, makin rendah juga kecenderungan untuk melakukan agressive driving. Sebaliknya, orang bersifat temperamen sangat mudah mengekspresikan kemarahannya walaupun di situasi yang kurang sesuai seperti di jalanan dengan kebut-kebutan," jelasnya.
"Dari hasil penelitian, usia remaja menuju dewasa atau usia minimal memiliki SIM seperti 17 tahun sampai awal 20 tahunan, adalah usia yang paling banyak melakukan perilaku mengemudi yang berbahaya," sambung Fenny.
Jadi bisa disimpulkan, seseorang yang memiliki sifat pemarah dengan usia matang belum tentu punya gaya berkendara yang agresif.
"Seseorang dengan kematangan emosi yang baik, mampu mengontrol diri dan perilaku mengemudinya. Ia lebih bisa menyesuaikan dengan peraturan lalu lintas yang berlaku seperti batas kecepatan dan rambu lalu lintas lainnya," sebut Fenny.
Selain itu, seorang temperamen berusia matang juga dapat menyesuaikan tempat untuk meluapkan emosinya.
"Pengendara dengan kematangan emosi yang baik, juga dapat memberikan reaksi yang tepat atau sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Jadi kalau di jalanan walaupun emosinya sedang naik atau marah, belum tentu ia akan kebut-kebutan," tutup Fenny.
Maka dari itu, junjung tinggi keselamatan berkendara ya sob.