GridOto.com - Untuk pengguna motor dengan kelistrikan AC umumnya mengeluhkan lampu mereka kurang terang dibanding dengan yang sudah arus DC.
Motor-motor dengan sistem kelistrikan AC, pasti masih pakai bohlam pijar atau halogen untuk lampu utamanya.
Umumnya, banyak yang mengganti bohlam dengan watt yang lebih besar dengan harapan sinar lampunya lebih terang.
Tapi cara tersebut terbukti tidak efektif untuk bikin headlamp lebih terang.
Baca Juga: Mulai Rp 70 Ribuan, Segini Biaya Lapis Busa Latex di Jok Motor
"Justru cara yang lebih efektif adalah pakai yang watt-nya lebih rendah," terang Santoso owner Prima Motor di daerah Sunter, Jakarta Utara.
Toso sapaan akrabnya ambil contoh Yamaha Mio lama yang pakai spek bohlam 35w/12v.
"Mio ini juga sistem kelistrikannya masih AC, kalau mau terang jangan pakai yang lebih besar watt-nya, tapi pakai yang spek lebih rendah," lanjutnya.
"Bisa pakai spek 25w/12v, bisa ambil dari Jupiter Z atau MX," lanjutnya.
Baca Juga: Selain Empuk, Ini 2 Kelebihan Memberi Lapisan Busa Latex di Jok Motor
"Kenapa kalau makin rendah malah bikin terang? Karena arus dari spul ke bohlam tetap besar tapi karena ada kiprok tidak sampai bikin bohlam putus. Sementara daya yang diterima bohlam ini sempurna," jelasnya.
"Beda kalau pakai watt lebih besar sementara arus dari spul juga tidak besar," lanjut Toso.
"Selain bikin bohlam tidak terang, tentu malah bikin boros aki dan reflektor jadi lebih panas," jelasnya.
"Kalau reflektor sudah tidak terlalu bagus dia bisa meleleh, makanya tidak pernah disarankan ganti ukuran spek bohlam lebih tinggi untuk motor sistem kelistrikan AC," tutupnya.
Baca Juga: Selain Empuk, Ini 2 Kelebihan Memberi Lapisan Busa Latex di Jok Motor