GridOto.com - Seperti halnya mesin, transmisi, sasis, dan kaki-kaki, setir juga merupakan komponen vital pada sebuah mobil.
Tanpa komponen setir, mobil akan seperti kereta yang hanya berjalan lurus.
Karena setir juga bertindak sebagai salah satu interface input suatu kendaraan, maka terdapat beberapa piranti keselamatan disematkan pada setir.
Sobat GridOto mungkin sudah tahu piranti keselamatan SRS Airbag yang dipasang pada setir mobil.
Tapi mungkin sobat tidak sadar bahwa bersembunyi di balik kolom setir, terdapat piranti yang memungkinkan kolom setir itu 'kolaps' saat kecelakaan.
Baca Juga: Putar Setir Saat Posisi Mobil Diam Bisa Merusak Power Steering?
Kolom setir collapsible, dilansir dari artikel rts.i-car.com dan US Patent No. 6,435,555B1, adalah kolom setir yang mampu menjauh dan memendek pada saat terjadinya kecelakaan.
Hal tersebut didesain untuk menyerap gaya impak tabrak dan mencegah kolom setir bergerak menghimpit pengemudi.
Selain itu, kolom setir collapsible juga menahan benturan pengemudi saat menghempas airbag.
Desain kolom setir collapsible paling umum adalah tube-in-tube atau tabung di dalam tabung.
Selayaknya teleskop, kolom setir collapsible terdiri dari tube luar dan tube dalam, tetapi disokong oleh mekanisme yang akan menahan turunnya kolom setir.
Baca Juga: Street Manners: Posisi Tangan di Setir Wajib Sejajar, Mengapa?
Pada mekanisme tersebut terdapat pin atau kapsul yang memang akan langsung rusak ketika terjadi tabrakan.
Ketika pin tersebut rusak, tube dalam kolom setir akan turun mengikuti tube luar.
Agar tube dalam tidak terlipat terlalu dalam, mekanisme penahan kolom setir bertindak juga sebagai peredam impak.
Saat tabrakan usai, kolom setir telah menjauh dan memberikan ruang gerak bagi pengemudi untuk keluar dari kendaraan.
Selain secara mekanik, beberapa desain menggunakan sistem piroteknik untuk melepas mekanisme penahan kolom setir.