GridOto.com - Hingga saat ini, pabrikan mobil di manapun masih mengandalkan ban berisi angin atau pneumatic tires.
Perawatan yang mudah dan struktur ban yang kuat disegala kondisi jalan membuat ban angin masih menjadi primadona.
Namun seiring berjalannya waktu dan teknologi, sudah jelas ban angin menjadi salah satu komponen 'terjadul' di sebuah mobil modern.
Maka dari itu, beberapa pabrikan seperti Michelin dan Bridgestone mulai memperkenalkan ban tanpa angin atau airless tire untuk mobil.
Dilansir dari artikel hackaday.com dan rilis konsep Michelin Uptis, yuk kita lihat bagaimana ban bisa jadi 'tanpa udara.'
Baca Juga: Pengaruh Tekanan Angin Ban yang Kurang Terhadap Stabilitas Mobil
Konsep airless tire untuk mobil bukanlah hal yang baru lagi.
Pabrikan ban Michelin sudah pernah mengonsepkan airless tire sejak tahun 2005 dengan ban bernama 'Tweel.'
Bahkan apabila sobat GridOto rela menggali-gali lagi, airless tire sudah dikonsepkan sejak zaman Perang Dunia II.
Tapi sejak dulu hingga sekarang, airless tire memiliki satu keunikan pada sisi ban bagian dalam yaitu spoke yang memisahkan tread dan velg.
Spoke ini adalah jejaring kuat yang mampu menopang bobot mobil dan juga cukup lentur untuk menahan benturan jalan.
Baca Juga: Mobil Pakai Ban Asymmetric atau Asimetris, Pahami Sejumlah Fakta Ini
Selain itu, spoke ban airless juga menjadi rangka integritas ban yang tadinya ditopang oleh angin yang dipompa.
Desain spoke pada ban airless cukup beragam: mulai dari seperti kipas yang terdapat pada Michelin Uptis hingga honeycomb.
Nah keuntungan menggunakan desain 'tanpa udara' seperti ini adalah ban tidak lagi berisiko 'kempes' saat melindas paku atau batu yang tajam.
Selain itu ban bisa jadi jauh tahan lama karena tidak ada lagi wear and tear dari salah pengisian angin ban.
Efeknya pada lingkungan hidup positif sob karena berkurangnya jumlah ban yang dibuang.