Tidak Bisa Sembarangan, Begini Pengaruh Besar Setting Suspensi Belakang ke Awetnya Ban Motor MotoGP

Rezki Alif Pambudi - Sabtu, 9 Januari 2021 | 20:29 WIB

Pengaruh suspensi motor ke keawetan ban motor MotoGP (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Daya tahan atau keawetan ban jadi faktor sangat penting pada balapan MotoGP.

Bisa dibilang siapa yang bisa menjaga ban awet hingga akhir, dialah yang bisa bertahan di depan.

Keawetan ban ini selalu jadi perhatian utama para pembalap dan mekanik.

Semuanya berpikir bagaimana mencari setting yang tepat agar bisa mempertahankan ban awet hingga akhir balapan.

Nah salah satu yang bisa disetting adalah soal suspensi, khususnya suspensi belakang.

Baca Juga: Beda di Setiap Sirkuitnya, Setting Rasio Gir Motor MotoGP yang Jadi Penentu Top Speed dan Akselerasi!

Ada dua komponen utama di suspensi atau sok belakang yang memengaruhi laju motor dan pemakaian ban.

Komponen pertama adalah per atau pegasnya, yang kedua adalah perangkat hidroliknya. 

Dua bagian ini akan memengaruhi bagaimana laju ban belakang terhadap permukaan trek.

Pegasnya biasa diatur tingkat kekerasannya, secara garis besar ada 2, yakni keras dan lunak.

Jika per atau pegas terlalu keras maka berat akan tertumpu langsung pada ban.

Dampaknya ban akan bekerja sebagai suspensi itu sendiri.

Baca Juga: Ini Masalah Navigasi yang Bikin Geger Paruh Pertama Reli Dakar 2021

Hal itu akan membuat pemakaian ban menjadi terlalu berlebihan.

Jika per atau pegas dibuat lunak atau empuk, dampaknya motor menjadi lebih mudah memantul dan tidak seimbang, terutama saat menikung.

Akhirnya sama saja, beban kembali tertumpu di ban dan membuat pemakaian ban belakang berlebihan.

Sedangkan hidrolik berfungsi untuk memengaruhi kecepatan kerja dari per.

Jika hidrolik disetting lunak/empuk, maka oli dapat mengalir dengan mudah.

Tapi jangan terlalu lunak, karena suspensi tidak menyerap pergerakan motor, jadinya penggunaan ban belakang menjadi tidak merata.

Baca Juga: Terungkap Andrea Dovizioso Tinggalkan Ducati Karena Gigi Dall'Igna

Kebalikannya, jika hidrolik disetting keras maka aliran oli akan terbatas.

Jika terlalu keras maka pergerakan motor semua akan diarahkan ke ban.

Hal itu bisa membuat ban belakang kehilangan kontak dengan trek alias kehilangan grip.

Untuk lebih jelasnya simak video berikut ini.