Jika per atau pegas terlalu keras maka berat akan tertumpu langsung pada ban.
Dampaknya ban akan bekerja sebagai suspensi itu sendiri.
Baca Juga: Ini Masalah Navigasi yang Bikin Geger Paruh Pertama Reli Dakar 2021
Hal itu akan membuat pemakaian ban menjadi terlalu berlebihan.
Jika per atau pegas dibuat lunak atau empuk, dampaknya motor menjadi lebih mudah memantul dan tidak seimbang, terutama saat menikung.
Akhirnya sama saja, beban kembali tertumpu di ban dan membuat pemakaian ban belakang berlebihan.
Sedangkan hidrolik berfungsi untuk memengaruhi kecepatan kerja dari per.
Jika hidrolik disetting lunak/empuk, maka oli dapat mengalir dengan mudah.
Tapi jangan terlalu lunak, karena suspensi tidak menyerap pergerakan motor, jadinya penggunaan ban belakang menjadi tidak merata.
Baca Juga: Terungkap Andrea Dovizioso Tinggalkan Ducati Karena Gigi Dall'Igna
Kebalikannya, jika hidrolik disetting keras maka aliran oli akan terbatas.
Jika terlalu keras maka pergerakan motor semua akan diarahkan ke ban.
Hal itu bisa membuat ban belakang kehilangan kontak dengan trek alias kehilangan grip.
Untuk lebih jelasnya simak video berikut ini.
Managing tyre wear: Springs and hydraulics in harmony with the rear tyre ???? pic.twitter.com/BFTPkEKupH
— MotoGP™???? (@MotoGP) December 26, 2017