"Keputusan itu datang dari Gigi. Ada pembicaraan dengan Ducati tapi itu kesalahan, semua keputusan sebenarnya sudah dibuat darinya. Seperti saat memilih Jorge Lorenzo dibandingkan Marc Marquez di 2017," lanjut Dovi.
"Awalnya di 2016 ada peluang merekrutnya, tapi Gigi memutuskan bahwa dia ingin Lorenzo," jelasnya.
Seperti yang diketahui, Lorenzo dan Gigi punya hubungan baik sejak sebelum naik ke kelas premier.
"Untuk bersama Gigi, kau tak bisa berbeda pendapat darinya. Tapi kau harus mendukung idenya, dan kami akhirnya masuk dalam konflik. Pembalap Ducati punya tekanan lebih dan lebih. Tak masalah asal kau oke, tapi ketika kau tersakiti, boom, kau akan kesulitan rileks," tegas Dovi.
Baca Juga: Marc Marquez Dikabarkan Berkali-kali Telepon Andrea Dovizioso, Pertanda Bakal Direkrut Honda Lagi?
"Hubunganku dengannya di 2020 adalah 0. Tahun-tahun sebelumnya 30%, tidak lebih. Sejak Jorge datang, tapi bukan karena dia ya, sejak 2017 maksudnya, kami tak berargumen dan saling melawan. Timku terisolasi. Kami tak berbicara lagi soal mengembangkan motor, hanya komentar ketika ada sesuatu saja. Sejak 2017 kami tak begitu cukup berbicara," jelasnya.
Dovi merasa Gigi tak mendengarkan masukannya.
"Tapi untungnya bagiku di Ducati, dibandingkan dengan pabrikan lain, kami lebih baik. Makanya motornya tetap kompetitif, meski bagaimanapun tidak sama lagi. Tidak ada pandangan soal motor dari sisi atas," ujarnya.