Kasus Tilang Elektronik Salah Alamat Mendadak Viral di Media Sosial, Begini Komentar Warganet

Ruditya Yogi Wardana - Jumat, 8 Januari 2021 | 14:30 WIB

Kasus ETLE salah alamat yang bermula dari sebuah Honda HR-V bernopol B 1641 RA tertangkap kamera melanggar aturan, yakni tidak menggunakan sabuk pengaman. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Sebuah kasus penilangan elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sedang menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Pasalnya tilang elektronik yang dilayangkan oleh pihak kepolisian ternyata salah alamat.

Tilang elektronik salah alamat itu diketahui menimpa Lies, seorang pemilik Honda HR-V dengan nomor polisi B 1641 RA.

Diketahui kejadian ini bermula dari sebuah bukti CCTV di CP Puskurbuk Selatan, Jakarta Pusat pada Kamis (31/12/2020) pukul 07.59 WIB.

Baca Juga: Lagi, Nomor Kendaraan Dipalsukan Berujung Tilang Elektronik Salah Alamat

Pengemudi Honda HR-V 1.8 Prestige dengan nopol yang sama seperti milik Lies tertangkap kamera tidak menggunakan sabuk pengaman.

Dengan bukti ini, maka pihak kepolisian pun melayangkan surat tilang elektronik pada Lies dan sontak membuatnya kaget.

gridoto
Honda HR-V 1.5 E CVT milik Lies bernopol B 1641 RA.

Sebab Lies mengaku sama sekali tidak melintas di lokasi kejadian, saat mobil yang digunakan oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut tertangkap kamera melakukan pelanggaran.

Selain itu mobil yang tertangkap kamera merupakan Honda HR-V 1.8 prestige baru, sedangkan milik Lies merupakan tipe 1.5 E CVT lawas lansiran 2015.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by GridOto (@gridoto)

 

 

 

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Salah Tilang E-TLE, Ini Bedanya Honda HR-V 1.5 E CVT dan HR-V 1.8 Prestige

 

Berdasarkan postingan di akun Instagram @gridoto, tilang salah alamat yang menimpa Lies sudah mendapatkan 12.417 likes dan 551 komentar dari para warganet sejak diunggah pada Kamis (7/1/2021) kemarin.

Sejumlah warganet pun memberikan komentarnya terkait kasus tilang salah alamat tersebut.

"Sebenarnya yang bikin pelat nomor pinggir jalan itu yang harus ditertibkan. Karena berdasarkan pengalaman bikin pelat nomor di pinggiran jalan, mereka cuma minta pelat nomor asli sama bukti foto mobilnya. Foto bisa saja ambil dari mana-mana," @kemarensore5.

"Ini pelanggarah berat sih ya. Kalau mobil itu dipakai untuk hal-hal kejahatan, habis sudah waktu, tenaga dan uang si pemilik mobil yang (nopolnya) dipalsukan," @suatriyoo.

"Pernah juga dulu motor bapak saya Hodna CS1 dulu kemalingan sih. Sebelum kejadian sempat nemu motor lain yang nopolnya sama, tapi beda motor. Enggak tahu juga sih, tapi yang pasti motor bapak saya pelat asli karena beli sejak dari dealer sudah jelas nopol asli. Herannya kok ada yang sama tapi beda motor," @otoriansaja.