GridOto.com - Jagad MotoGP sedang digemparkan nih perginya Davide Brivio dari tim Suzuki Ecstar untuk gabung ke tim Alpine di F1 2021.
Davide Brivio resmi melepas jabatannya sebagai bos tim Suzuki Ecstar setelah mendapatkan gelar juara yang sudah tidak dirasakan Suzuki selama 20 tahun.
Membicarakan soal Davide Brivio, tidak hanya soal kesuksesannya meraih gelar buat Suzuki pada 2020 ini.
Selain kesuksesan membawa gelar yang sudah 20 tahun tak dirasakan Suzuki, Brivio punya cerita fenomenal lain saat berhasil memboyong Valentino Rossi dari Honda.
Baca Juga: Inilah Alasan Suzuki Ganti Mesin dari V4 ke Inline 4 Saat Kembali ke MotoGP
Juara dunia 9 kali, Valentino Rossi, pernah menghebohkan publik MotoGP dengan hengkang dari Honda ke Yamaha usai musim 2003.
Saat itu, Honda adalah pabrikan terkuat di MotoGP, bahkan tidak berubah ketika peralihan dari mesin 2-tak ke 4-tak.
Setelah sukses dengan motor 2-tak Honda NSR500, Honda masih sukses di MotoGP dengan motor RC211V yang dikenal sangat gahar saat itu.
Pabrikan lain kayaknya sudah tidak mungkin menandingi Honda RC211V saat itu.
Baca Juga: Davide Brivio Bocorkan Rahasia Suzuki Bisa Jadi Juara MotoGP 2020
Yang mengejutkan, kok berani-beraninya Valentino Rossi tinggalkan Honda pas lagi sayang-sayangnya, pas lagi jaya-jayanya?
Padahal prestasi Yamaha saat itu sedang berada di level yang tidak setara dengan Honda.
Banyak versi yang muncul soal peristiwa ini, tapi yang jelas keretakan hubungan antara Honda dan The Doctor memang sangat tidak diduga-duga.
Dalam pernyataannya di berbagai media, Valentino Rossi tidak mungkin dong blak-blakan mengungkap kalau ada apa-apa dengan Honda.
Rossi hanya mengaku bahwa ingin mencari tantangan baru setelah menjuarai semua dengan Honda.
Hal itu didengungkan oleh Valentino Rossi demi membungkam berbagai spekulasi yang telah beredar.
Baca Juga: Suzuki Sudah Tentukan Deadline Soal Tim Satelit, Jadian dengan Tim VR46?
"Kerjaku sudah selesai, aku pembalap HRC sampai 31 Desember 2003 jadi aku belum bisa komentar, tapi aku hanya bisa bilang bahwa ini tantangan besar," kata Valentino Rossi pada November 2003, dilansir GridOto.com dari Crash.
Pelan tapi pasti, berbagai informasi muncul mengenai hengkangnya Valentino Rossi ini.
Pertama, hubungan Valentino Rossi dengan tim Repsol Honda dan petinggi Honda saat itu sangat tidak baik.
Kabarnya Rossi kesal dengan idealisme petinggi Honda yang mengagung-agungkan motor NSR500 dan RC211V yang berjaya saat itu.
Honda disebut menomorduakan peran pembalap mengenai kesuksesan tim selama beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Valentino Rossi Seolah Kasih Kode Keras Untuk Merapat ke Suzuki atau KTM di MotoGP 2022
Valentino Rossi merasa kurang dihargai oleh petinggi Honda kala itu.
Selain itu, ada beberapa batasan tertulis dan tidak tertulis untuk Valentino Rossi sebagai pembalap Honda.
Kabarnya, sampai kegiatan di luar MotoGP dan selebrasi kemenangan Valentino Rossi dipermasalahkan.
Valentino Rossi juga mengakui bahwa diskusi kontrak baru dengan Honda buntu dan akhirnya tak bisa menerima kontrak baru Honda.
Bagaimana Yamaha bisa hadir dan masuk dalam pikiran Valentino Rossi?
Saat itu ada dua petinggi tim Yamaha, Lin Jarvis dan tentu saja Davide Brivio, berhasil melakukan diskusi rahasia dengan Valentino Rossi.
Di sinilah peran Brivio begitu besar dalam masuknya Rossi ke Yamaha.
Awalnya Valentino Rossi ragu, terutama karena motor Yamaha yang dianggap tidak sebagus Honda saat itu.
Tapi Rossi ingat pendiriannya, bahwa bukan motor saja yang berperan meraih juara, ditambah bujuk rayu Jarvis dan Brivo.
Makanya Rossi berani memilih loncat ke rival utama Honda.
Akhirnya Valentino Rossi berhasil membuktikan bahwa pembalap juga punya peran besar dalam kejuaraan, bukan motornya saja.
Setelah itu Valentino Rossi berhasil membawa Yamaha menjadi tim terbaik melebihi Honda selama bertahun-tahun.
Rossi berhasil membangun YZR-M1 yang dikenal kompetitif dan user friendy.
Rossi dan Brivio yang jadi kepala di garasinya semakin dekat, keduanya saling mendukung satu sama lainnya.
Baca Juga: Davide Brivio Dikabarkan Akan Tinggalkan Tim Suzuki Ecstar di MotoGP, Mau Pindah ke F1 Nih?
Uniknya, saat Rossi memutuskan pergi ke Ducati meninggalkan Yamaha, Brivio juga memutuskan keluar Yamaha.
Brivio menghilang dari paddock MotoGP dan kembali sebagai bos tim Suzuki yang come back di 2015 lalu.
Diam-diam Brivio sudah bekerja untuk mempersiapkan come back Suzuki.
Pada akhirnya meraih gelar juara di 2020 dan akan memulai karir barunya di Formula 1.