"Kami punya yang namanya LP (Lost Prevention) yang dikomandoi oleh kantor pusat dan kantor cabang. Dari situ, yang namanya LPC (Lost Prevention Cordinator) mereka membawahi para APC (Area Lost Prevention)," kata Solihin.
"Nah orang-orang ini yang kami tunjuk untuk mengawasi toko dan memberikan koordinasi. Pada umumnya, mereka yang melihat kondisi di lapangan seperti apa, misalnya ada (pungutan) yang tidak resmi, ya kita koordinasikan supaya tidak melakukan hal itu di toko-toko kami," lanjutnya.
Meski begitu, Solihin mengakui cara tersebut belum cukup untuk benar-benar menghilangkan juru parkir liar di outlet Alfamart.
Menurutnya kasus juru parkir liar ini cenderung kompleks dan harus diselesaikan oleh sejumlah pihak terkait, misalnya pemerintah di daerah setempat.
"Kami saat ini hampir di seluruh outlet sudah menempel informasi parkir gratis. Tapi kan kadang mereka (juru parkir liar) kalau ditegur alasannya banyak, bilang gak minta uang dan lain sebagainya," tukas Solihin.
"Tim kami sudah berkoordinasi secara rutin dengan mereka, tapi memang mereka terus ada. Di sisi lain kami juga harus menjaga situasi yang kondusif. Intinya tanggung jawab kami harus menjaga kenyamanan publik, kenyamanan customer kami," tutupnya.