GridOto.com - Aktor sekaligus presenter, Gading Marten belum lama ini menjadi pembicaraan warganet Indonesia.
Pasalnya, Gading Marten diketahui memamerkan salah satu koleksi mobilnya, yakni Honda Civic Estilo di akun Instagram miliknya @gadiiing.
"New shoes. Thanks Santa," tulis Gading dalam postingan yang diunggah pada 27 Desember 2020 lalu itu.
Selain Honda Civic Estilo, mantan suami Gisella Anastasia ini juga punya koleksi motor juga, salah satunya Harley-Davidson Sportster 48.
Baca Juga: Gading Marten Pamer Honda Civic Estilo, Kok Warganet Malah Fokus ke Pelat Nomor?
Tampilan Harley-Davidson Sportster 48 milik Gading Marten ini sudah mendapat sentuhan modifikasi yang membuatnya makin garang.
Mulai dari posisi tangki yang dibikin lebih tinggi 2,5 cm dan sudah menggunakan jok custom.
Kemudian setang dibuat lebih nunduk dan bodinya dilapisi kelir hitam dengan grafis gir pada tangkinya yang bernuansa kuning keemasan.
Aksen warna keemasan juga ditemukan di area masinnya yang membuat tampilannya garang sekaligus elegan.
Baca Juga: Gading Marten Modif Vespa S Habis Puluhan Juta, Lebih Keren dari PTS Andry Taulany?
Nah, ada satu keunikan dari motor koleksi Gading ini, yakni tulias aksara Jawa yang terletak di bagian tangki.
Tulisan itu terbaca sebagai 'Gisel' untuk bagian atas dan 'Gempita' di bagian bawahnya.
Yup, motor ini memang di-custom oleh Gading Marten saat ia dan Gisella Anastasia masih jadi pasangan suami istri.
Tetapi, kalau diperhatikan lebih seksama, ternyata ada kesalahan penulisan pada kata 'Gisel'.
Menurut aturan penulisan aksara Jawa, untuk menuliskan vokal E di kata Gisel harusnya menggunakan tanda atau sandangan Taling.
Sementara aksara di motor Gading menggunakan sandangan Pepet.
Perbedaan keduanya adalah pada pelafalannya, dimana vokal E pada Pepet dibaca seperti sekolah, sepi, atau kembang.
Sementara kalau Taling dibaca dengan pelafalan seperti sendok, enak, rame atau capek.
Baca Juga: Ternyata Ada Typo di Modifikasi Harley-Davidson Sportster 48 Milik Gading Marten, Tulisan Ini Nih
Harus dicatat bahwa ini hanya analisa menurut aturan penulisan aksara Jawa yang dipadukan dengan pelafalan nama 'Gisel' dan 'Gempita' yang sering kita dengar.
Mungkin saja Gading Marten punya nilai atau filosofi tersendiri, kenapa menuliskan nama-nama dengan cara itu.