Dengan akal-akalan sana sini, mesin Isuzu P799WE pun sukses ditemplokin di spasi mesin Lamborghini yang lebih besar. Plus ditambah lagi alternator seberat 80 kg agar muat!
Karena bisa dibilang masih akal-akalan yang penting mobil bisa jalan, pengetesan mobil yang kemudian diberi nama Lotus 102C di Sirkuit Silverstone, Inggris memang enggak bisa maksimal.
Meski catatan waktunya enggak bagus (ya karena asal-asalan dipasang tadi), tapi mesin Isuzu P799WE punya peluang untuk berkembang karena dianggap ringan dan suaranya lebih bagus dari mesin Lamborghini V12 yang sebelumnya digunakan.
Hanya saja, kisah Isuzu dan Formula 1 memang ditakdirkan enggak bisa sejalan karena manajemen Isuzu Jepang berfokus untuk bisnis ke depan yang lebih prospektif.
Baca Juga: Hilang dari Website Resmi, Segini Penjualan Isuzu Panther Sepanjang 2020
Alasannya? Karena saat itu Jepang sedang kena gonjang-ganjing ekonomi dan Isuzu berpikir untuk enggak lanjut proyek balap dan lebih fokus saja ke mobil niaga yang lebih menghasilkan.
Masuk akal sih ketimbang buang-buang dana yang bikin perusahaan kolaps, mending lanjutin saja jualan mobil diesel yang memang sudah dikenal tangguh.
Lalu bagaimana nasib mesin Isuzu P799WE ini? Enggak serta merta dibuang lho!
Mesin itu sempat dipasang di mobil konsep Isuzu Como yang berbentuk pikap namun berdesain futuristik macam sedan.
Gokil ya kalau dipikir, ada mobil pikap yang pakai mesin Formula 1 tapi bisa dipakai buat angkut sayur atau pasir.
Namanya mobil konsep, meski disebut pikap tapi Isuzu Como punya pintu gunting macam Lamborghini.
Posisi mesinnya pun ditaruh di tengah dan jadi satu-satunya mobil penumpang bikinan Isuzu yang posisi mesinnya di tengah.
Ya kalau mau pakai mobil Isuzu yang konfigurasinya mid engine, cara lainnya cuma dengan jadi sopir bus. Hehehe...
Baca Juga: Modifikasi Ala Juragan Katering, Isuzu D-Max Dibikin Nyentrik Audionya Sadis
Oh iya, saat ini kalau mau lihat mesin Isuzu P799WE masih tersimpan di Jepang kok.
Tapi enggak di markas Isuzu ya, tapi ada di kantor Tamiya.
Kok bisa di Tamiya? Soalnya dulu Tamiya memang jadi sponsor tim Lotus sehingga mesin Isuzu P799WE yang dipakai di Lotus 102C jadi disimpan di sana.
Toh keputusan Isuzu yang hengkang dari dunia balap bisa dibilang bukan hal yang buruk, karena justru jadi sukses dikenal di Indonesia dengan slogan 'Raja Diesel' berkat Isuzu Panther ya?