"Pada awal tahun, kami merekrut Lorenzo dan kami memiliki program tes yang sudah direncanakan, kami menggunakan tim tes Jepang dengan beberapa orang Eropa dan Jorge juga," kata Jarvis dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
Jarvis menganggap penilaian Lorenzo gagal sebagai test rider itu salah karena memang kesempatan yang didapatkannya tidak cukup karena adanya Covid-19.
"Kami hanya tampil bersamanya selama dua hari di Sepang dan Portimao. Sayangnya, sisa kegiatan tes yang direncanakan tahun ini dibatalkan. Itu negatif bagi kami dan itu mempengaruhi kami karena kami tidak dapat mengatasi masalah yang ada," lanjutnya.
"Aku masih berpikir Jorge akan menjadi test rider yang sangat baik untuk melakukan pekerjaan itu," jelasnya.
Meski begitu, Jarvis juga percaya diri dengan keputusan Yamaha mengganti Lorenzo dengan Cal Crutchlow.
"Merekrut Cal adalah tanda keseriusan kami. Kami percaya diri bahwa keputusan merekrut Cal adalah pilihan bagus. Dia pekerja keras, dia juga semangat soal proyek ini," tegasnya.