Padahal seiring pemakaian, kandungan air di minyak rem akan meningkat.
Air bisa berada di dalam sistem rem mobil yang tertutup salah satunya karena udara di dalam tabung penyimpanan minyak rem saat panas menimbulkan uap air.
Baca Juga: Piringan Rem Cakram Mobil Terkikis, Pahami Risiko Saat Mengemudi
Uap air ini diserap oleh minyak rem yang memiliki sifat dasar higroskopis atau menyerap uap air.
Akibat sifat dasar ini kandungan air di dalam minyak rem akan bertambah seiring berjalannya waktu.
Dalam jangka panjang, hadirnya air dalam minyak rem ini akan merusak sifat kimia minyak rem yang mengakibatkan menurunnya kinerja rem.
"Cek kondisi minyak rem bisa pakai brake fluid tester," sebutnya.
Jika kadar air di minyak rem tinggi (>3%) maka minyak rem harus diganti.
Selain bisa bikin rem tidak pakem, kandungan air ini bisa menyebabkan korosi pada piston kaliper rem, motor sistem ABS, dan pipa saluran minyak rem.