Itulah kenapa Oliveira tetap menjalani pendidikan akademis dengan baik di saat meniti karir di dunia balap.
"Aku memang punya tujuan untuk menyelesaikan kuliah dan melakukan sesuatu berhubungan dengan kedokteran gigi. Meski waktu terbatas, sedikit demi sedikit aku bisa melakukannya," kata Oliveira dilansir GridOto.com dari Motorcyclesports.net.
"Aku siswa normal. Tapi prioritasku kini adalah motor, aku 3 jam bersepeda atau ke gym, lalu latihan, aku melakukan sesuatu lainnya. Dalam hidup sebagai pembalap, jika kau bisa mengaturnya, akan ada waktu untuk melakukan apa saja," tegasnya.
Oliveira punya alasan kenapa harus dokter gigi sebagai pilihannya.
"Pertama, aku ingin medis dimana banyak peminatnya. Tapi jarak kampusnya terlalu jauh dari rumah," imbuhnya.
"Aku mencari informasi dan keluargaku menjelaskanku apa yang bisa kupelajari. Lalu yang kutemukan adalah soal dokter gigi. Mereka bilang jangan tapi kampusnya dekat kubilang," lanjutnya.
Oliveira malah tidak mau ketika disuruh kuliah mesin.
"Aku punya teman Spanyol yang punya klinik di Madrid, walaupun dia menyuruhku belajar mesin, aku bilang bahwa aku tak menyukainya," tegas Oliveira.
Untungnya, dosen Oliveira masih memberikan toleransi kepadanya soal praktik dokter giginya demi karir balapnya.
Oliveira yakin dirinya akan jadi dokter gigi usai pensiun dari balapan. Selain itu, Oliveira punya cita-cita lain jadi dokter di MotoGP juga.