Motor lawas yang dimiliki Eko ini adalah Panther M65 buatan tahun 1953.
Untuk sebuah motor klasik, nama Panther memang tak sebooming Birmingham Small Arms (BSA).
Gayuh Satriyo GridOto
Eko (kanan) membersihkan Panther M65-nya dari debu
Eko mengatakan hal tersebut lantaran pada era-nya, Panther merupakan merek yang dijual dengan harga selangit jika dibandingkan dengan merek Inggris lain seperti BSA.
Maka dari itu kehadiran motor ini kurang banyak diketahui, karena memang jarang ada yang memilikinya di Tanah Air.
Untuk mesinnya, Panther M65 ini pakai mesin diesel. Berbeda dengan mobil dengan nama yang sama dan mengusung tagline 'Rajanya Diesel'.
Motor klasik buatan 1953 ini memiliki mesin dengan satu silinder tegak bertenaga 250 cc.
Meski berkubikasi besar dan hanya menggunakan satu silinder, motor klasik ini memiliki ukuran piston yang tergolong kecil.
Meski lebar pistonnya mungil, yang membuat kubikasinya besar adalah langkahnya yang mencapai 8 cm. Padahal motor lain biasanya hanya 4-5 cm saja.